Rabu, 18 Februari 2015

Cerita Pendek Romantis

Bukan Gue, tapi Loe
By: Jessica Tiara Sitompul
 
“Sayang, ayo cepat mama udah selesai ini. kamu mama tunggu di bawah ya sayang.” Teriak mama dari bawah.
“Iya mah, iya. Jean selesai kok”
“Ya udah kamu turun ya sayang”
“hmmmm”
“Ma, sebenarnya kita mau kemana sih?”
“udah kamu ikut mama aja. Kita mau kerumah teman mama, yang dulu sering mama ceritain ke kamu sayang”
“oke”

Selama diperjalanan segudang pertanyaan dipikirkan Chika, dia masih gak tau kenapa mama membawa dia kerumah teman mamanya. Padahal kalau mamanya mau pergi kesana dia gak pernah diajak ikut. Tapi untuk kali ini dia ikut. Apa sebenarnya yang direncanakan mama?
Dan tanpa dia ketehui ternyata papanya juga ikut.
“oke kita sampai sayang”
Sekitar, 20 menit diperjalanan Akhirnya mereka sampai dirumah teman mamanya chika. Sebuah rumah yang mewah dengan taman yang sangat luas.
“loh kok masih bengong didalam mobil aja sih sayang, ayo kita turun pasti mereka udah tunggu kita ayo.”
Tiba tiba telepon mama chika berbunyi, tampak di hp seeorang menelepon. Ternyata papa Chika menelepon.
“halo pa, mama sama chika udah sampai ini dirumah nya Mbak Desy.
“iya mah iya papa udah otw kerumahnya. Orang mama masuk aja duluan”

Chika dan mamanya pun masuk kedalam. Chika sangat kaget begitu dia masuk kedalam rumah teman mamanya dia yang sangat megah, mewah, bagus dan super keren. Mereka sudah ditunggu diruang tamu oleh keluarga teman mamanya Chika.
“hai Mbak,,”
“hai, mari sini mari. Kita udah tunggu kalian loh, nih orang yang kita tunggu–tunggu udah datang, di sambut dong”
“hai tante”
Acara perkenalan dan salam-salaman pun selesai. Selesai bersalaman, mereka semuanya dipersilahkan untuk duduk di kursi. Papa chika tiba-tiba datang,. Acara mereka pun akan segera dimulai.
“jadi mbak ini anak perempuan kamu itu?”
“iya mbak, ini anak saya. Gimana dia cantikkan kayak mama nya?
“hmm.hmm” papa chika.
“iya cantik banget,”
“makasih tante.”
“ini anak kamu Des, wah ganteng yah.”
“iya makasih tante”

Selesai bercengkrama ramah, papa chika membuka pembicaraan. Ternyata tujuan mereka saling mempertemukan kedua keluarganya semua adalah untuk mendekatkan kedua anak nya. Ada kemungkinan mereka ingin kedua anaknya menjadi dekat. Seperti mereka, mama papanya chika dan mama papa nya Dika udah dekat sejak dulu.
Saat papanya chika akan segera berbicara terdengar dari luar suara klakson motor. Mama nya Dika langsung memanggil bibi.
“bi, kamu lihat ya diluar siapa yang datang”
“iya bu”

“eh, mas Andrea, mas toh. Bu,,ibu yang datang mas Andrea”
“oh Andre,, ya udah suru masuk aja bi,”
“mas,, kata ibu mas masuk aja”
“ya udah, makasih ya bi”
“iya mas”

Andrea adalah keponakan mamanya dika, dan sepupunya Dika. Andrea dan Dika seumuran, walaupun mereka sepupuan kalau mereka sedang berdua, mereka seperti kakak dan adik. Mereka sangat akrab. Karena mungkin berasal dari keluarga yang sama mungkin ya?
sayang kamu datang, ada apa?”
“maaf tante saya ganggu, mama suruh saya datang kemari untuk lihat kabar tante on dan dika. Dan sekalian mau bilang kalau mama sama papa mau pergi keluar negeri karena papa ada panggilan dari bosnya”
“oh,,,”
“dan mama sama papa nanti malam mau datang kemari tan,”
Tanpa disadari sejak kedatangan Andrea tadi mata chika gak berkedip dia serasa dihipnotis atas kedatangan Andrea. “keren banget nih cowok,”(ucap chika dalam hatinya).
”oh iya ini ada acara apa yah tan, apa saya ganggu ya? Kalau Andre ganggu andre minta maaf ya tan”
“gak apa apa kok sayang. Oh iya tante juga lupa bilang sama kamu. Kenalin ini
keluarga teman tante,”
“Andrea om, andrea tante, andrea…..”
chika
“oh. Iya chika”(sambil senyum)

Karena kedatangan andrea kerumah itu, dia jadi ikut masuk dalam pembicaraan mereka. Andrea sempat bingung sebelumnya dengan apaa yang mereka bicarakan. Mereka membicarakan awal dahulu mereka bertemu sebelum jadi akrab seperti ini, mereka juga membicarakan antara Dika dengan anak tante yang sana yang namanya chika.
Menurut Andrea chika orang yang cukup manis, dan sepertinya dia bisa menebak apa maksud kedua orang tua mereka mempertemukan mereka.
“sayang kamu, chika, dan Andrea ketaman belakang dulu aja ya. Soalnya ada yang mau mama bicarain yang penting buat tante sama om. Yakan pa, ?”
“iya sayang”
“oke ma”

Chika, Andrea, dan Dika mereka bertiga disuruh keluar oleh orang tua mereka. Awalnya mereka sih bingung kenapa harus disuruh keluar, tapi ya udah lah mungkin ada yang perlu mereka bicarakan yang penting.

Chika kamu kuliah semester berapa sekarang?” Tanya Dika yang membuka pertanyaan yang juga membuat Chika kaget.
“aku baru selesai S1 kemarin,ini belum tau mau ngelanjut apa enggak“
“oh, “
“kalau kamu?”
“kalau aku lagi ngejalanin S2 aku di Bandung. Nih bareng si kawan(sambil ngerangkul andre)”
“iya kita ambil FTI disana,”
“oh,”
Saat perbincangan mereka tiba tiba hp Dika bunyi. Ada yang menelepon dika saat itu. Dari seberang orang itu berkata agar dika cepat datang karena ada yang membutuhkannya. Kurang tau apa itu.
“guys gue pergi dulu yah, teman gue panggil gue, oh iya Ndre nanti kalau mama cari gue bilang aja gue lagi ada penting. Oke”
“oke, oke”
Dika pergi meninggalkan andrea dan Chika. Awalnya mereka sunyi senyap. Tapi Chika anaknya gak bisa diam, dia membuka pembicaraan.
 “kalian emang dekat banget yah?”
“ya seperti yang sedang kamu lihat. Aku sama Dika memang selalu bersama kemanapun, bahkan aku sama Dika terkadang dilihat dan dibilang orang kakak adik. Bahkan dikampus sekalipun, di rumah, dan paad saat jalan atau hang-out gitu.”
“oh. Jadi kalau kalian ada masalah gitu gimana cara nyelesainnya. Kan terkadang susah gitu, kalau udah akrab banget gini kalau lagi ada masalah”
“ya kalau itu kita punya jurus jitu yang orang lain gak tau.”
“orang lain itu termasuk aku?”
“emm…aku sih gak bilang gitu.’
“oke oke aku ngerti”

Lama makin lama pembicaraan mereka makin akrab, Chika dan Andrea bisa langsung cepat berteman, bahkan mereka sampai tertawa terbahak-bahak dengan pembicaraan mereka. Ntah apa yang mereka bicarakan. Dan hal itu membuat Chika mulai ada perasaan sama Andrea.
Andrea juga merasakan hal yang sama dia juga suka dengan sikap chika yang tetapi bersikap manis, dia anak yang enak diajak cerita dan orangnya asik, nyambung, ya pokoknya menurut andrea Chika orangnya seru abis.
Tapi tanpa diketahui Chika ternyata andrea udah punya kekasih. Tapi hubungan andrea dengan sang kekasih sedang ada masalah. Sedari tadi jean memang melihat andrea sibuk dengan hpnya, ntah dengan siapa andrea chat, dia gak tau, tapi dia pengen tau.
“aku kekamar kecil dulu ya.” ucap andrea
“oke”
Saat andrea ke kamar kecil, ntah sadar atau tidak andrea meninggalkan hpnya di atas meja tempat mereka bersantai tadi. Chika sebenarnya tidak ingin mencampuri apapun yang ada pada andrea saat itu, apa lagi tentangn siapa orang yang chat sama andrea tadi. Tapi dia sangat penasaran akan hal itu.
Tanpa pikir panjang chika langsung membuka kunci hp andrea, untungnya hp andrea tidak memakai password.
Chika membaca semua chatnya dengan orang tersebut, Chika bingung kenapa isi chatnya menandakan mereka lagi berantem, seperti pasangan kekasih. Hal tersebut membuat Chika semakin penasaran.
Dia membaca sampai akhir, dia belum melihat nama siapa yang sedang chat dengan andrea. Dia melihat keatas, ternampak andrea membuat nama “Sophie(honey)”.
Hal tersebut sontak membuat Chika kaget dan gak nyangka dengan apa yang dilihatnya saat itu. Dia kaget kecewa, sedih ya pokoknya semua bercampur aduk saat itu.
Dari belakang Chika ternyata ada andrea yang sejak tadi udah selesai. Dia melihat Chika membuka hpnya dan membaca chatnya, dengan sophie yang tidak lain adalah pacarnya.
“itu pacar aku”
Suara itu membuat jean kaget dan langsung menaruh kembali hpnya andrea.
“ya ampun maafin aku ya ndre, aku gak bermaksud kok buat lancang sama kamu, apa lagi ini menyangkut urusan pribadi kamu. Maaf banget ndre.”
“oke gak apa apa kok. Kamu pasti kagetkan kenapa isi chatnya gitu? Aku memang lagi ada masalah sama dia, aku gak tau lagi mau berbuat apa sama dia. Aku gak  ngerti kenapa dia belakangan ini sama aku, dia udah jarang hubungin aku. Bahkan, aku mau komunikasi sama dia aja kyak aku mau komunikasi sama Presiden, susah banget”
“oh,, mungkin dia lagi ada masalah mungkin yang gak bisa dia bilang sama kamu”
“iya aku tau, tapikan aku sebagai  pacarnya harus tau, kita udah 2 tahun jalan sama kenapa dia harus gak percaya sama aku kalau aku bisa jaga rahasia dia, dan aku bisa lindungi dia.”
“2 tahun? Astaga itu bukan waktu yang cepat, mana mungkin andre bias ngelupain sophie dengan mudah. Andre pasti sayang banget sama sophie. Terbukti dari kata kata andrea tadi, sebenarnya sakit mendengar perkataan andrea tadi, tapi mau apa gak ada yang bisa dia lakuin untuk saat ini”
“haha, aku jadi curhat sama kamu, maaf ya”
“:D gak apa kok ndre, aku ngerti perasaan kamu.”
“oh ya aku mau pulang dulu nih aku udah ditelpon sama mama aku untuk pulang”
“oke,”
“kita masuk yuk”
Chika dan andrea masuk kedalam rumah.
Andrea pamit pulang sama mama papanya dika dan mama papanya jean. Hal itu membuat chika sedih karena mungkin akan agak sulit untuk bertemu lagi dengan andrea tapi hal itu gak akan terjadi karena….
“Ndre, andre”
“ya?”
“kamu hati hati ya dijalan, jangan ngebut-ngebut, gak usah terlalu dipikirin masalah kamu sama sophie, ntar juga pasti selesai kok, kamu yang sabar aja kalau kamu sayang sama dia kamu harus perjuangin dia”
“oke oke”
Disela- sela itu chika berbisik pada andrea
“bagi pin BB kamu dan no hp kamu dong”

Lama makin lama Chika dan andrea semakin dekat membuat chika jatuh cinta sama andrea, chika suka sama andrea sejak awal mereka ketemu dirumah dika, dia gak tau kalau hal tersebut membuat dia sayang sama andrea, dan akhirnya dia jatuh cinta sama andrea. Tapi yang jadi masalah buat chika, andrea sama sophie hubungannya semakin membaik, dia tahu karena kalau mereka chat, andrea selalu meminta saran pada chika.
“gue sayang sama loe, gue akan buat loe senang apapun itu, walau itu sakit buat gue” tulis chika distatus BB nya.
“cieee,,, siapa tuh” tanya andrea
“ada deh mau tau aja”
“ih gitu amat sih, padahal akukan selalu cerita sama kamu, yakin kamu gak mau berbagi sama aku?”
“hmm sepertinya gitu”
“okelah oke kalau kamu gak mau cerita.”
Lagi asik mereka chat terdengar dari bawah mamanya chika teriak panggil nama chika. Mamanya bilang kalau ada orang yang mau bertemu dengan jean malam itu.
chika turun nyanperin orang tersebut, dan dia mengakhiri chatnya dengan andrea.
Betapa kagetnya Chika melihat siapa yang datang malam itu, dia gak nyangka kalau dia datang,
“hai chik, maaf ya ganggu kamu malam malam gini. Aku Cuma pengen ajak kamu jalan, boleh gak?”
“iya iya gak apa apa dik. Aku kaget aja kamu ada disini, kamu tau dari mana rumah aku?”
“privacy. Gimana mau jalan gak sama aku?”
“hmm bentar ya aku Tanya mama dulu”
“ma” belum selesai jean panggil mamanya mamanya chika udah bilang
“iya, boleh kok sayang, tapi jangan larut banget ya pulangnya nanti”
“iya tante”
“ya udah kamu masuk dulu gi, aku mau ganti baju dulu”
“oke”

Dika dan Chika berangkat jalan malam itu setelah pamit dari orang tuanya Chika. Jelas dong mamanya chika bolehin chika jalan sama dika, Dika kan calon mantunya. Hahaha.
Chika dan dika sampai di salah satu restoran di Jakarta, mereka memesan menu makanan disana. Dika bertanya sama chika apakah dia setuju akan apa yang direncanakan oleh kedua orang tua mereka. Ternyata dika udah diberitahu sama mama papanya tentang acara perjodohan tersebut, dika setuju-setuju aja karena dia juga suka dengan chika sejak diperkenalkan waktu itu.
“soal apa dik?”
“mama papa belum bilang sama kamu?”
“belum, emang ada apa sih?”
“tentang soal perjodohan kita berdua?”
Seraya kata kata dika tadi membuat jean bengong dan tidak menyangka atas apa yang dika bilang barusan. Itu membuat hati Chika sakit, dia kecewa kenapa orang tuanya gak ngomong sama dia. Dan kenapa dia harus tau dari orang lain.
“kita pulang yuk, aku udah mulai kedinginan nih, aku gak biasa soalnya keluar malam malam begini”
“cepat banget? Tapi ya udah deh kalau itu maunyaa kamu, aku antar kamu balik”
Chika dan dika pulang dari kencan mereka malam itu, belum lama Chika sudah meminta pulang karena dia sangat kaget atas apa yang tadi dircapkan dika, dia sangat-sangat tidak menyangka kenapa secepat itu orang tuanya memutuskan untuk menjodohkan mereka berdua. Padahal mereka dan belum kenal satu sama lain. Banyak sekali pertanyaan yang belum bisa chika jawab sendiri pada malam itu. Didalam mobil pun chika dan dika hanya diaman saja, tak ada sepatah katapun yang keluar, baik itu dari dika maupun chika.
chika berfikir tidak memberitahukan apa yang telah dia dengar pada malam itu, dia ingin mendengar langsung dari orang tuanya apa itu semua benar atau tidak.

Akhirnya chika dan dika pun sampai dirumah chika, dika agak heran dengan sikap chika malam itu, tapi dalam pikiran dika mungkin chika hanya tidak terbiasa saja. Dika menganggap santai, padahal dia sama sekali tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.

**skip**
Rumah Chika
          “thanks ya dika kamu udah anterin aku, dan thanks udah ajak aku jalan”
          “oke, sama-sama chika
          “(tersenyum)”
          “oke aku pulang dulu ya. Night and Byeee”
          “iya. Good night too”

Chika masuk rumah tanpa memberi salam pada orang tuanya, dia hanya jalan menunduk jalan sampai kekamarnya. Dikamar chika merenung tidak percaya akan hal itu, atas perjodohannya dengan dika. Dengan orang yang sama sekali tidak dia sukai, dia tidak mungkin bisa melakukan itu, dia menganggap dika hanyalah teman, teman yang baik tidak lebih. chika enggak mau Dika, dia mau Andrea. Semenjak hari itu hari-hari chika jadi sepi dan sunyi, dia belum mendengar sepatah katapun dari mulut orang tuanya, ntah itu karena orang tuanya lupa atau apa, chika tidak tau. Atau mungkin orang tuanya sengaja tidak memberitahukannya agar dia mendengarnya langsung dari dika. Akhhh chika bingung dan dilema saat itu. Hingga suatu saat chika memberanikan diri untuk bertanya pada kedua orangtuanya.

          “mah, pa, ada yang mau chika tanya sama mama sama papa”
          “iya sayang kamu mau tanya apa sama mama sama papa” tanya mama chika
“sebenarnya apa sih yang mama papa bicarain sama om dan tante Desy waktu itu”
          “oh itu sayang. Mama papa…..”
          “gini chika sayang, mama papa kan kenal sama om dan Tante Desy itu udah sangat lama terutama kedekatan mama sama tante Desy itu sejak jaman-jamannya mama SMP. Jadi dulu mama punya rencana sama tante Desy, jikalau nanti kita udah menikah, kalau mama punya anak laki-laki dan tante chika punya anak perempuan kita akan jodohkan mereka, begitu juga sebaliknya. Tapi kalau kita punya anak laki-laki dan laki-laki, kita akan buat mereka menjadi teman yang sangat akrab, dan sebaliknya.”
          “jadi maksud mama, waktu kemarin itu, mama sama papa jodohin aku sama dika?”
          “iya sayang. Kamu gak keberatan kan?”
          “ya enggak lah ma, pasti
chika gak bakalan keberatan lah, ya kan sayang? Buktinya aja kemarin baru kenal mereka udah jalan bareng.”
“ah, chika gak tau deh pa, mah. Chika  berangkat kuliah dulu”
“ loh kok buru-buru banget sih sayang, ayo kita sarapan dulu”
“gak ah ma, chika gak lapar”
“ya udah kamu kuliah yang baik ya sayang, “
“iya ma, chika berangkat dulu mah, pah”

Chika berangkat kuliah pagi itu dengan raut muka yang kecewa dan sedih, kenapa hal itu bisa terjadi sama dia, dia bingung. Tiba-tiba chika teringat dengan andrea, dia merasa kangen sama andrea ntah kenapa, dia gak tau alasannya.
Memang sejak kejadian malam itu, chika tidak memperdulikan Hp-nya lagi, dia jadi sering murung dikamarnya, sehingga dia tidak chat dengan andrea.
Saat chika berjalan menuju kampusnya, chika kaget dengan suara klakson mobil dari belakang nya, klakson mobil itu terus berbunyi,chika awalnya menghiraukan hal itu, tapi suara klakson itu terus berbunyi hingga membuatchika kesal dan membalikkan badan.
“heh loe apa-apaan sih, apa maksud loe?”
Saat chika marah-marah, orang tersebut turun dan keluar dari mobilnya. Betapa terkejutnya chika dengan apa yang dia lihat saat itu. Orang itu adalah orang yang dia sayang, dia adalah andrea.
          “hei, kok marah-marah sih. Aku buat kamu kaget ya, maaf deh”
          “hh,, enggak, enggak kok. Aku tadi Cuma kesal aja, aku kira siapa kok iseng banget”
          “ haha iya. Aku tadi lihat kamu dari belakang, jadi aku klakson kamu. Kamu mau ke kampus?”
          “iya, tapi malas banget tau hari ini mau kekampus,”
          “ serius, kamu malas?”
          “iya”
          “ oh ya mendingan kita ngobrolnya didalam mobil aja yok, gak enak di pinggir jalan, dilihatin orang.”
          “hmm,, oke-oke”
         
**skip**
Dalam Mobil
          “emang kamu juga mau kekampus ya?”
          “iya. Tapi aku sama dengan kamu, aku juga malas kekampus”
          “ya ampun, kok bisa samaan ya?”
          “ iya. Aku juga gak tau”
          “haha,, mungkin kita sehati
chik
Perkataan andrea tadi membuat chika terdiam, dia merasa jantungnya berdetak sangat cepat saat dekat dengan andrea, enggak seperti biasanya kalau chika sedang dekat dengan cowok-cowok lain.

          “hei chik,, kita kan sama-sama malas kekampus nih, gimana kalau kita main-main aja, ya ntah kemana gitu”
          “bener?”
          “iya,,,”
          “ aku sih oke-oke aja, emang gak apa-apa dengan kuliah kamu?”
          “kalau aku ya gak apa-apa. Malahan aku mau tanya sama kamu, kamu gak apa-apa pergi sama aku, ntar tau dika jadi gak enak lagi.”
          “apa andrea udah tau yang sebenarnya ya(tanya chika dalam hatinya)”
          “hei,, kok jadi bengong, gak bisa ya? Ya udah deh kalau gak bisa.”
          “ eh..eh gak apa-apa kok ndre, lagian aku sama dika gak ada apa-apa kok”
          “oh ya udah. Jadi kita berangkat nih?”
          “ iya dong…”
          “oke.”
Karena sama-sama malas untuk masuk kampus hari itu, mereka berdua pun mamutuskan untuk pergi main-main kemanapun yang mereka mau. Chika menelepon sekretris kelasnya memberitahukan dia absen hari itu. Begitu juga dengan andrea dia permisi.
Saat itu juga mereka pergi. Tapi tiba-tiba andrea mendapat telepon dari sophie kekasihnya.
          “sayang kamu jadi jemput aku kan? Aku udah nunggu didepan rumah nih.”
          “maaf sophie, aku hari ini gak bisa jemput kamu, aku gak masuk hari ini.”
          “loh kok gitu sih, kamu mau buat kejutan ya, sama aku?”
          “apaan sih. Dengar ya sophie aku itu bukan supir kamu yang bisa antar jemput kamu tiap hari untuk kekampus, atau untuk yang lainnya.”
          “ih kamu kok ngomong gitu sih?”
          “udah deh ah.. bye”
         
          “dari sophie ya?”
          “ia,,”
          “apa aku ganggu kamu sama sophie?”
          “enggak kok, aku kecewa dan kesal aja sama dia. Kejadian kemarin itu bukan karena dia ada masalah, tapi dia selingkuh dari aku, tega banget tau dia. Padahal aku udah kasih banyak perhatian sama dia tapi dia tega selingkuhin aku. Kecewa banget aku sama dia. Aku udah minta putus sama dia, tapi dia mohon-mohon sama aku, tapi aku gak mau jawab, biarin aku gantungin dia.”
          “Ya ampun kamu yang sabar ya, mungkin dia lagi khilaf.”
          “ ah terserah dia deh. Aku gak peduli, yang penting menurut aku sekarang aku itu udah gak ada hubungan apa-apa lagi sama dia.”
Mendengar perkataan andrea tadi sebenarnya chika sangat senang, tapi biar bagaimana pun status sophie masihlah kekasihnya andrea. Walau andrea sudah menganggap mereka itu putus, tapi itu kan masih dari salah satu pihak.
“hei jangan bengong lagi dong. Udah deh ah kita enggak udah bahas itu, gak penting tau. Yang penting sekarang kita have fun oke chik”
          “hmm oke deh. Kita have funnnnn..”
          “oh ya kamu mau kemana chik,?”
          “terserah kamu aja deh.”
          “kita kebandung aja yok, disana banyak tempat yang menarik loh, kamu pasti suka lihatnya.
“oke deh kalau menurut kamu itu oke, kita kesana aja”
“kamu gak apa-apa?” tanya andrea
“ya gak apa-apalah. Emang kenapa?”
“ya gak apa-apa sih, kamu emang udah bilang sama dika?”
“udah aku tadi udah sms dia kok.”
“jadi dika bilang apa?”
“ya dia bilang oke-oke aja, hati-hati.”
“kamu bilang kalau kamu lagi pergi sama aku?”
          “ya enggak lah, aku bilang aku lagi jalan sama teman-teman aku.”
“oh. Bagus deh.”

Hari itu chika sangat bahagia karena dia punya waktu yang banyak dengan andrea, dia tidak pernah sesenang itu sebelumnya. Padahal dia dulu sempat berfikir bahwa dia akan jarang ketemu dengan andrea salah satunya karena chika di Jakarta dan Andrea di Bandung. Tapi dia tidak usah khawatir, karena dia pasti akan sering ketemu sama andrea karena andrea saat itu lagi libur kuliah, jadi andrea tinggal di Jakarta bareng sama dika di rumah mamanya dika.
Sepanjang perjalanan rasanya tidak habis-habis perbincangan mereka, ada saja yang mereka perbincangkan. Chika sangat senang karena bisa seharian itu bareng sama andrea, begitu juga andrea tidak tidak pernah sesenang itu, termasuk sedang sama Sophie, karena kalau lagi sama sophie andrea selalu diajak kalau gak ke mall, salon. Andrea jenuh, tapi untuk kali ini dia benar-benar have fun.
          “gue suka sama loe ndre,,, gue sayang sama loe. Rasanya kalau gue lagi dekat sama loe nyaman banget. Loe bisa buat gue fun” ucapchika dalam hatinya.
          “seru juga nih anak, gue seneng ada didekatnya, dia bisa buat gue fun banget.” Ucap Andrea dalam hatinya.

          “hei kita udah sampai nih!
          “hei loe kok bengong aja, ayo turun!”
          “oh iya iya. Kita udah sampai ya?”
          “udah jean. Udah yuk turun! Pasti loe suka deh tempat ini, loe gak bakal nyeselkarena udah pergi sama gue”
          “hmm. pD y aloe.”
          “hahha, iya dong. Udah ayo keluar!”
          “oke-oke”

chika dan andrea sampai di tempat tujuan mereka yang mana andrea yang membawa chika ketempat itu. Begitu turun dari mobil dan tidak berjalan jauh, chika sangat kaget dan terpukau akan tempat itu. Dia jatuh cinta sama tempat tujuan mereka itu. Chika tidak berfikir kalau andrea akan membawanya ketempat itu. Ya memang tempat itu adalah tempat favoritnya andrea kalau lagi malas kuliah, dan kalau lagi libur. Belum ada yang tau tempat favoritnya andrea itu, termasuk sophie kekasihnya. Itu artinya chika adalah orang kedua yang tau tempat itu, setelah andrea.
          “waww ndree”
          “iya?? Oh oh. Gue mau bilang loe pasti suka bangetkan sama tempat ini?”
          “iss, Gr amat sih loe”
          “alah udah jujur aja. Loe pasti terpukau bangetkan? Loe harus bilang iya karena loe adalah orang kedua yang tau tempat ini setelah Gue. Jadi belum ada yang tahu tempat ini.”
          “haa,,, serius loe ndre? Tempat sebagus ini belum ada yang tau selain loe dan Gue sekarang?”
          “iya loh”
          “waw, gue berarti beruntung banget dong, udah loe ajak kesini?”
          “ nah itu loe tau”
          “ckckck.. “
          “eh tunggu dulu deh. Loe bilang tadi yang tau tempat ini Cuma loe dan gue. Itu artinya sophie juga belum pernah ketempat ini dong?”
          “ya gitu deh. Gue di buat dia gak pernah ada waktu buat bawa dia ketempat ini. Selalu aja ada alasan dia, heran gue. Taunya dia itu hanya party, shopping, salon nonton. Ya hal-hal yang gak penting gitu deh.”
          “hei loe gak boleh gitu, namanya juga cewek itu pasti wajar.”
          “iya wajar tapi gak gitu juga kali. Oh ya kenapa kita jadi bicarain dia sih, gak penting banget tau! Bad mood gue jadinya”
          “eh, eh iya-iya. Maaf gue tadi Cuma tanya aja kok. Jangan bad mood lagi dong”(sambil tersenyum)
          “oke oke, ya udah kita kesana yok. Udah mau SunSet kan?”
          “hmm iya bener. Yuk”
Chika dan andrea jalan menuju arah pantai, mereka berdua akan melewati SunSet bersama hari itu, dan akan mengakhiri malam berdua saat itu. Jean sangat bahagia karena akan melewati SunSet bersama andrea.
          “waw keren banget yah”
          “iya.”
Mereka pun selesai melewati SunSet hari itu. Chika gak pernah berfikir bahwa hari itu akan menjadi hari yang paling membahagiakan buat chika, terlebih dia pergi bersama dengan orang yang iya sayangi. Tetapi dibalik itu ada satu hal yang chika gak ketahui saat mereka bersama tadi tanpa chika sadari bahwa sedari tadi andrea selalu memperhatikan chika. Terlihat dari mata lelaki itu bahwa sepertinya ia juga menyukai chika, tapi ia mengingat bahwa dika dan chika udah di jodohkan andrea sedikit mengundurkan niatnya. Tapi kita gak pernah tau apa yang akan terjadi nantinya.

**skip**
          “PING!!
          “PING!!
          “PING!!
          “hai chik,,”
Pagi itu andrea nge BBm chika. Tapi satu hal yang buat andrea bingung kenapa gak ada balasan dari chika dari tadi, padahal andrea udah ping dia sampai beberapa kali.

          “dari siapa chik?” tanya dika membuka pembicaraan
          “hmm gak kok dik, gak dari siapa-siapa”
          “serius? Kalau penting di balas aja, ntar jadi gak enak sama orangnya”
          “gak siapa siapa kok dik, lagian gak begitu penting. Lagian aku seharusnya gak enakny sama kamu”
          “loh kenapa, aku gak apa-apa kok, udah di balas aja dulu”
Sebenarnya chika merasa gak enak hati sama dika, mengingat dika yang begitu baik padanya. Tapi mau gimana lagi perasaan seseorang itu gak bisa di bohongin kalau dia lebih sayang sama sepupunya dika yaitu andrea. Tapi chika menyerakan ini semua pada yang maha kuasa, karena biarlah waktu yang menjawab ini semua. Pikir chika dalam hatinya.
          “bener gak penting?”
          “iya kok dik. Bener gak penting”
          “hmm ya udah kita lanjutin aja lagi makannya. Ntar kalau udah selesai biar aku antar kamu kekampus, biar gak telat”
          “oke”

Dika tau siapa orang yang nge BBm chika tadi dak dika tau sebenarnya siapa orang yang ada dihatinya chika saat ini, bukan dika atau siapapun, melainkan sepupunya sendiri yaitu andrea. Dika berpura-pura tidak tahu menahu tentang hal ini, tapi suatu saat dika akan memberitahukannya pada kedua orang tuanya dan kedua orang tua chika tentang apa yang sebenarnya terjadi pada mereka, dan dika juga akan memberitahukan pada kedua orang tua andrea.

Sementara di lain tempat andrea masih menunggu balasan dari chika, tapi apa Bbmnya malah pending, andrea heran kok tumben BBm nya pending .malahan sekarang bukan pending lagi melainkan tanda silang yang menandakan Bbnya chika sedang Off. Hal tersebut membuat andrea tambah heran, feeling andrea ada mengatakan kalau chika sedang bersama dika makanya chika gak balas Bbmnya dan matiin Hp nya. Cara terakhir untuk memastikannya adalah dengan nge BBm dika, dia ingin tau benarkah chika ada sama dika.
          “PING!!
          “ya ndre”
          “dik loe lagi dimana?”
          “gue lagi di cafe nih lagi sarapan”
          “oh, loe masukkan hari ini kekampus”
          “ya lah. Emang kayak loe habis cabut kemarin”
          “haha loe ada ada aja. Oh iya loe makannya sama siapa? Ya maksud gue loe gak mungkin sendirikan?”
Tebakan andrea bener tentang siapa yang nge BBm chika tadi. Ternyata itu benar andrea, buktinya andrea tanya dika dia lagi sama siapa. Mungkin dia bingung kenapa chika gak balas Bbmnya.
          “oh itu, gue lagi sama chika ndre, loe taukan gue udah dijodohin sama chika jadi sekarang keseharian gue sama chika dan setelah makan nanti gue mau antar dia kekampus. Oh ya loe tunggu gue di kampus ya gue udah mau selesai kok ini makannya”
          “hmm oke oke deh dik. Gak uash buru buru makannya dinikmatin aja dulu”
          “oke oke”
Yap untuk kali ini tebakan andrea juga benar kalau chika lagi sama dika, makanya dia gak balas Bbmnya andrea.

*skip* (Kampus)
          “mah pah aku mau ketemu mama papa, kita ketemu di cafe Du*** ya mah. Dika tunggu”
          “iya sayang” jawab mama papa dika
          “oh iya ma,mama ajak mama papa nya chika juga ya.”
          “iya sayang emang mau ada apa sih?”
          “gak ada apa-apa ma, udah mama bilang aja ya sama om dan tante chika”
          “ya udah oke sayang.”

Kring.... kring... kring...
          “hallo dengan siapa?”
          “haloo tante ini dika tante”
Wah, ternyata dika juga menelepon mama papa nya andrea, sebenarnya apa yang sedang di rencanakan oleh dika sehingga dia menelepon semuanya.
          “ya sayang ada apa kok tumben telepon tante agak pagian?”
          “iya tante sebelumnya dika mau minta maaf dulu sama tante udah ganggu tante, tapi ada yang mau dika bilang sama on dan tante.”
          “ya sayang kamu gak ganggu kok. Apa yang mau dika bilang sama om dan tante kok sepertinya serius banget.”
          “iya tante ini memang serius dan penting. Om sama tante lagi sibuk gak”
          “gak kok sayang”
          “oke ya udah sekarang om dan tante datang ke cafe ***** ya”
          “hmm ya udah sayang om dan tante pergi”
          “oke, makasih ya tan”
          “iya sayang”
Dika pun mengakhiri teleponnya saat itu dengan mama papa nya andrea. Sepertinya hal yang ingin dibicarakan dika dengan semuanya itu penting dan serius banget.
Di kampus dika selalu bersama andrea, dika bilang sama andrea kalau dia gak masuk pelajaran selanjutnya soalnya ada urusan mendadak. Andrea gak pernah tanya apa itu urusan dika begitu juga sebaliknya karena itu udah menjadi komitmen mereka sejak mereka menjadi sepupu.

          “maaf ya semua jadi nunggu lama.”
          “iya sayang gak apa-apa kok, emang ada hal apa sih yang mau kamu bilang sama kami semua?”
          “gini mah, pah, om tante jean dan om tante andrea. Sebaiknya chika sama dika gak usah jadi di jodohin dika merasa gak ada kococokan sama chika begitu juga sebaliknya”
          “loh kamu kok ngomong gitu sayang ini semua udah keputusan kita”
          “keputusan mama papah, om dan tante,kan bukan keputusan chika andrea dan dika?”
          “kamu kok ngomong gitu sayang? Kenapa andrea juga ikut kamu sebut? Maksudnya apa ini tante semakin gak ngerti” jawab mama nya andrea
          “gini ma, pa on, tante, sebaiknya yang dijodohkan itu andrea sama chika aja soalnya dika lihat mereka sudah sangat akrab dan mengenal satu sama lain. Dan nampak dari mata mereka, mereka saling manyukai. Jadi apa salahnya kalau mereka berdua yang jadi pasangan, jadi gak ada keegoisan untuk semuanya.”
          “kamu yakin sayang?” tanya mama dika
          “yakin banget ma, seyakin-yakinya. Lagian dika udah ada pendamping yang menurt dika cocok buat dika ma”
          “kalau menurut kamu itu yang terbaik mama oke oke aja sayang”
          “gimana sama om dan tante?”
          “selama ini semua gak ada yang saling menyakiti dan tersakiti tante fine aja kok sayang”
          “oke berarti kita semua setuju kan? Dika ada usul buat perjodohan mereka”

**skip**
(Rumah Dika)
Ceritanya hari ini adalah hari pertunangan dika sama chika, jadi mereka semua pada ngumpul di rumah dika, mulai dari saudara dekat sampai jauh, mama papa chika dan mama papa andrea tidak lupa chika andrea dika dan silvia(silvia pacar dika sekarang).
          “oke para tamu undangan sebaiknya kita mulai saja acara pertunangan ini. Untuk kedua calon dipersilahkan menaiki altar” ucap pembawa acara yang akan membawa acara pada acara pertunangan itu.

Dika dan chika muali berjalan untuk menaiki altar untuk menandakan acara itu akan segera dimulai. Tampak dari arah kanan altar seorang laki-laki berdiri dan seorang perempuan berdiri menyaksikan acara pertunangan chika dan dika.  Perempuan itu(silvia) tampak santai menyaksikan acara itu karena dia tau dika gak mungkin menghianatinya dan anggota keluarganya. Hari itu bukan dika yang akan bertunangan dengan chika melainkan andrea.
          “oke dari pihak pria dipersilahkan untuk memasangkan cincin ke jari wanitanya”

Saat hendak memasukkan cincin kejari chika tiba-tiba dika pingsan. Chika bingung kenapa dika bisa pingsan chika sangat panik dengan kejadian itu. Segera semua orang panik akan hal itu, tanpa pikr panjang andrea yang berdiri dekat dika langsung membawa dika ke dalam kamarnya.
Saat sampai di kamarnya banyak orang yang mengikutinya, termasuk chika, tapi dika menyuruh semuanya untuk keluar, ia ingin berbicara dengan andrea.
          “ndre, gue tau apa yang sebenarnya terjadi.”
          “maksud loe apa dik?”
          “loe suka kan sama chika, begitu juga sebaliknya?”
          “maaf dik, maafin gue. Ini semua diluar kendali gue, gue gak tau apa yang udah ngerasukin gue sehingga gue suka sama chika, awal gue kenal dia gue gak ada ngerasain apa-apa ke dia tapi lama semakin lama gue dekat dan kenal dia, ternyata rasa itu muncul. Maafin gue dik, maaf. Gue janji setelah pertunangan ini gue akan lebih jaga jarak lagi antara loe dan chika”
          “ah apaan sih loe dramatis banget kata-kata loe. Malahan gue mau bantu loe buat loe dapatin chika”
          “hah? maksud loe dik?” andrea bingung.
          “udah loe ikutin apa kata gue aja. Mending sekarang loe bawa gue kedepan lagi. Oh ya satu yang harus loe tau, gue gak pernah pingsan, loe tau gue kan?”
          “iya sih gue sebenarnya agak bingung ada angin apa loe bisa pingsan gini”
          “udah nih iring gue istilahnya”
          “oke-oke bos. Eh tapi tunggu dulu, loe mau rencanain apa sekarang?”
          “udah ikutin gue aja bawel”
Andrea memegangin dika berjalan sampai ke atas altar lagi. Dan diatas altar itu dika ingin berbicara sesuatu hal kepada semua tamu undangan.
          “kamu yakin sayang?” ucap mamanya dika
          “(dika mengangguk yang menandakan dia yakin)”
          “maaf para tamu undangan saya ingin menyampaikan sesuatu hal yang penting saat ini. Saya ingin memberitahukan bahwa pertunangan antara saya dan chika dibatalkan”
Saat dika mengatakannya tiab-tiba semuanya riuh ribut seakan-akan heran bingung dan kecewa. Begitu juga dengan chika dan andrea bingung akan perkataan dika. Tapi perkataan dika tidak sampai disitu masih ada kelanjutan yang ingin dia sampaikan.
          “tapi maaf masih ada yang ingin saya katakan lagi. Memang pertunangan antara saya dan chika batal, tapi pertunangan antara  Chika dan andrea TIDAK, yang akan melakukan pertunangan hari ini adalah Andrea dan Chika, dan Saya(Dika) dan Silvia pacar saya.”

Mendengar perkataan dika semua orang yang ada ditempat itu bertepuk tangan. Tampak dari wajah andrea dan chika yang tersenyum riah, dan memerah.
          “dik, serius loe?”   
          “iya. Emang sejak kapan gue main-main sama omongan gue”
          “thanks banget ya bro”
          “oke oke, satu hal yang perlu loe tau. Yang Chika suka itu BUKAN GUE TAPI LOE ndre”
          “hh iya bro. Sekali lagi thanks banget”
          “ya udah loe tunggu apa lagi sana loe pasang cincinnya kejari chika”
          “oke bro”
Pertunangan antara keduanya pun berjalan lancar dan baik. Semua nya berbahagia pada hari itu. Terlebih buat Andrea dan Chika.
TAMAT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar