Bukan Gue, tapi Loe
By: Jessica Tiara Sitompul
“Sayang, ayo cepat mama udah selesai ini. kamu mama tunggu di bawah ya sayang.” Teriak mama dari
bawah.
“Iya mah, iya. Jean selesai kok”
“Ya udah kamu turun ya sayang”
“hmmmm”
“Ma, sebenarnya kita mau kemana sih?”
“udah kamu ikut mama aja. Kita mau kerumah teman mama,
yang dulu sering mama ceritain ke kamu sayang”
“oke”
Selama diperjalanan segudang pertanyaan dipikirkan Chika,
dia masih gak tau kenapa mama membawa dia kerumah teman mamanya. Padahal kalau
mamanya mau pergi kesana dia gak pernah diajak ikut. Tapi untuk kali ini dia
ikut. Apa sebenarnya yang direncanakan mama?
Dan tanpa dia ketehui ternyata papanya juga ikut.
“oke kita sampai sayang”
Sekitar, 20 menit diperjalanan Akhirnya mereka sampai
dirumah teman mamanya chika. Sebuah rumah yang mewah dengan taman yang sangat
luas.
“loh kok masih bengong didalam mobil aja sih sayang, ayo
kita turun pasti mereka udah tunggu kita ayo.”
Tiba tiba telepon mama chika berbunyi, tampak di hp
seeorang menelepon. Ternyata papa Chika menelepon.
“halo pa, mama sama chika udah sampai ini dirumah nya
Mbak Desy.
“iya mah iya papa udah otw kerumahnya. Orang mama masuk
aja duluan”
Chika dan mamanya pun masuk kedalam. Chika sangat kaget
begitu dia masuk kedalam rumah teman mamanya dia yang sangat megah, mewah,
bagus dan super keren. Mereka sudah ditunggu diruang tamu oleh keluarga teman
mamanya Chika.
“hai Mbak,,”
“hai, mari sini mari. Kita udah tunggu kalian loh, nih
orang yang kita tunggu–tunggu udah datang, di sambut dong”
“hai tante”
Acara perkenalan dan salam-salaman pun selesai. Selesai
bersalaman, mereka semuanya dipersilahkan untuk duduk di kursi. Papa chika
tiba-tiba datang,. Acara mereka pun akan segera dimulai.
“jadi mbak ini anak perempuan kamu itu?”
“iya mbak, ini anak saya. Gimana dia cantikkan kayak mama
nya?
“hmm.hmm” papa chika.
“iya cantik banget,”
“makasih tante.”
“ini anak kamu Des, wah ganteng yah.”
“iya makasih tante”
Selesai bercengkrama ramah, papa chika membuka
pembicaraan. Ternyata tujuan mereka saling mempertemukan kedua keluarganya
semua adalah untuk mendekatkan kedua anak nya. Ada kemungkinan mereka ingin
kedua anaknya menjadi dekat. Seperti mereka, mama papanya chika dan mama papa
nya Dika udah dekat sejak dulu.
Saat papanya chika akan segera berbicara terdengar dari
luar suara klakson motor. Mama nya Dika langsung memanggil bibi.
“bi, kamu lihat ya diluar siapa yang datang”
“iya bu”
“eh, mas Andrea, mas toh. Bu,,ibu yang datang mas Andrea”
“oh Andre,, ya udah suru masuk aja bi,”
“mas,, kata ibu mas masuk aja”
“ya udah, makasih ya bi”
“iya mas”
Andrea adalah keponakan mamanya dika, dan sepupunya Dika. Andrea dan Dika seumuran, walaupun
mereka sepupuan kalau mereka sedang berdua, mereka seperti kakak dan adik.
Mereka sangat akrab. Karena mungkin berasal dari keluarga yang sama mungkin ya?
“sayang kamu datang, ada apa?”
“maaf
tante saya ganggu, mama suruh saya datang kemari untuk lihat kabar tante on dan dika. Dan sekalian mau bilang kalau
mama sama papa mau pergi keluar negeri karena papa ada panggilan dari bosnya”
“oh,,,”
“dan
mama sama papa nanti malam mau datang kemari tan,”
Tanpa
disadari sejak kedatangan Andrea tadi mata chika gak berkedip dia serasa dihipnotis atas
kedatangan Andrea. “keren banget nih cowok,”(ucap chika dalam hatinya).
”oh
iya ini ada acara apa yah tan, apa saya ganggu ya? Kalau Andre ganggu andre
minta maaf ya tan”
“gak
apa apa kok sayang. Oh iya tante juga lupa bilang sama kamu. Kenalin ini
keluarga
teman tante,”
“Andrea
om, andrea tante, andrea…..”
“chika”
“oh.
Iya chika”(sambil senyum)
Karena
kedatangan andrea kerumah itu, dia jadi ikut masuk dalam pembicaraan mereka.
Andrea sempat bingung sebelumnya dengan apaa yang mereka bicarakan. Mereka
membicarakan awal dahulu mereka bertemu sebelum jadi akrab seperti ini, mereka
juga membicarakan antara Dika dengan anak tante yang sana yang namanya chika.
Menurut
Andrea chika orang
yang cukup manis, dan sepertinya dia bisa menebak apa maksud kedua orang tua
mereka mempertemukan mereka.
“sayang
kamu, chika, dan Andrea ketaman belakang dulu aja ya.
Soalnya ada yang mau mama bicarain yang penting buat tante sama om. Yakan pa,
?”
“iya
sayang”
“oke
ma”
Chika, Andrea, dan Dika mereka bertiga disuruh
keluar oleh orang tua mereka. Awalnya mereka sih bingung kenapa harus disuruh
keluar, tapi ya udah lah mungkin ada yang perlu mereka bicarakan yang penting.
“Chika kamu kuliah semester berapa sekarang?” Tanya
Dika yang membuka pertanyaan yang juga membuat Chika kaget.
“aku
baru selesai S1 kemarin,ini belum tau mau ngelanjut apa enggak“
“oh,
“
“kalau
kamu?”
“kalau
aku lagi ngejalanin S2 aku di Bandung. Nih bareng si kawan(sambil ngerangkul
andre)”
“iya
kita ambil FTI disana,”
“oh,”
Saat
perbincangan mereka tiba tiba hp Dika bunyi. Ada yang menelepon dika saat itu.
Dari seberang orang itu berkata agar dika cepat datang karena ada yang
membutuhkannya. Kurang tau apa itu.
“guys
gue pergi dulu yah, teman gue panggil gue, oh iya Ndre nanti kalau mama cari
gue bilang aja gue lagi ada penting. Oke”
“oke,
oke”
Dika
pergi meninggalkan andrea dan Chika. Awalnya
mereka sunyi senyap. Tapi Chika anaknya
gak bisa diam, dia membuka pembicaraan.
“kalian emang dekat banget yah?”
“ya seperti yang sedang kamu
lihat. Aku sama Dika memang selalu bersama kemanapun, bahkan aku sama Dika
terkadang dilihat dan dibilang orang kakak adik. Bahkan dikampus sekalipun, di
rumah, dan paad saat jalan atau hang-out gitu.”
“oh.
Jadi kalau kalian ada masalah gitu gimana cara nyelesainnya. Kan terkadang
susah gitu, kalau udah akrab banget gini kalau lagi ada masalah”
“ya
kalau itu kita punya jurus jitu yang orang lain gak tau.”
“orang
lain itu termasuk aku?”
“emm…aku
sih gak bilang gitu.’
“oke
oke aku ngerti”
Lama
makin lama pembicaraan mereka makin akrab, Chika dan Andrea bisa langsung cepat berteman, bahkan mereka sampai
tertawa terbahak-bahak dengan pembicaraan mereka. Ntah apa yang mereka bicarakan.
Dan hal itu membuat Chika mulai ada
perasaan
sama Andrea.
Andrea
juga merasakan hal yang sama dia juga suka dengan sikap chika yang tetapi bersikap manis, dia anak yang enak diajak cerita
dan orangnya asik, nyambung, ya pokoknya menurut andrea Chika orangnya seru abis.
Tapi
tanpa diketahui Chika ternyata
andrea udah punya kekasih. Tapi hubungan andrea dengan sang kekasih sedang ada
masalah. Sedari tadi jean memang melihat andrea sibuk dengan hpnya, ntah dengan
siapa andrea chat, dia gak tau, tapi dia pengen tau.
“aku
kekamar kecil dulu ya.” ucap andrea
“oke”
Saat
andrea ke kamar kecil, ntah sadar atau tidak andrea meninggalkan hpnya di atas meja tempat
mereka bersantai tadi. Chika
sebenarnya tidak ingin mencampuri apapun yang ada pada andrea saat itu, apa
lagi tentangn siapa orang yang chat sama andrea tadi. Tapi dia sangat penasaran
akan hal itu.
Tanpa
pikir panjang chika langsung membuka kunci hp andrea, untungnya
hp andrea tidak memakai password.
Chika membaca semua chatnya dengan orang tersebut,
Chika bingung kenapa isi chatnya menandakan mereka
lagi berantem, seperti pasangan kekasih. Hal tersebut membuat Chika semakin penasaran.
Dia
membaca sampai akhir, dia belum melihat nama siapa yang sedang chat dengan
andrea. Dia melihat keatas, ternampak andrea membuat nama “Sophie(honey)”.
Hal
tersebut sontak membuat Chika kaget
dan gak nyangka dengan apa yang dilihatnya saat itu. Dia kaget kecewa, sedih ya
pokoknya semua bercampur aduk saat itu.
Dari
belakang Chika ternyata
ada andrea yang sejak tadi udah selesai. Dia melihat Chika membuka hpnya dan membaca chatnya, dengan
sophie yang tidak lain adalah pacarnya.
“itu
pacar aku”
Suara
itu membuat jean kaget dan langsung menaruh kembali hpnya andrea.
“ya
ampun maafin aku ya ndre, aku gak bermaksud kok buat lancang sama kamu, apa
lagi ini menyangkut urusan pribadi kamu. Maaf banget ndre.”
“oke
gak apa apa kok. Kamu pasti kagetkan kenapa isi chatnya gitu? Aku memang lagi
ada masalah sama dia, aku gak tau lagi mau berbuat apa sama dia. Aku gak ngerti kenapa dia belakangan ini sama aku,
dia udah jarang hubungin aku. Bahkan, aku mau komunikasi sama dia aja kyak aku
mau komunikasi sama Presiden, susah banget”
“oh,,
mungkin dia lagi ada masalah mungkin yang gak bisa dia bilang sama kamu”
“iya
aku tau, tapikan aku sebagai pacarnya
harus tau, kita udah 2 tahun jalan sama kenapa dia harus gak percaya sama aku
kalau aku bisa jaga rahasia dia, dan aku bisa lindungi dia.”
“2
tahun? Astaga itu bukan waktu yang cepat, mana mungkin andre bias ngelupain
sophie dengan mudah. Andre pasti sayang banget sama sophie. Terbukti dari kata
kata andrea tadi, sebenarnya sakit mendengar perkataan andrea tadi, tapi mau
apa gak ada yang bisa dia lakuin untuk saat ini”
“haha,
aku jadi curhat sama kamu, maaf ya”
“:D
gak apa kok ndre, aku ngerti perasaan kamu.”
“oh
ya aku mau pulang dulu nih aku udah ditelpon sama mama aku untuk pulang”
“oke,”
“kita
masuk yuk”
Chika dan andrea masuk kedalam rumah.
Andrea
pamit pulang sama mama papanya dika dan mama papanya jean. Hal itu membuat chika sedih karena mungkin akan agak sulit untuk
bertemu lagi dengan andrea tapi hal itu gak akan terjadi karena….
“Ndre,
andre”
“ya?”
“kamu
hati hati ya dijalan, jangan ngebut-ngebut, gak usah terlalu dipikirin masalah
kamu sama sophie, ntar juga pasti selesai kok, kamu yang sabar aja kalau kamu
sayang sama dia kamu harus perjuangin dia”
“oke
oke”
Disela-
sela itu chika
berbisik pada andrea
“bagi
pin BB kamu dan no hp kamu dong”
Lama
makin lama Chika dan andrea
semakin dekat membuat chika jatuh
cinta sama andrea, chika suka
sama andrea sejak awal mereka ketemu dirumah dika, dia gak tau kalau hal
tersebut membuat dia sayang sama andrea, dan akhirnya dia jatuh cinta sama
andrea. Tapi yang jadi masalah buat chika, andrea
sama sophie hubungannya semakin membaik, dia tahu karena kalau mereka chat,
andrea selalu meminta saran pada chika.
“gue
sayang sama loe, gue akan buat loe senang apapun itu, walau itu sakit buat gue”
tulis chika distatus BB nya.
“cieee,,,
siapa tuh” tanya
andrea
“ada
deh mau tau aja”
“ih
gitu amat sih, padahal akukan selalu cerita sama kamu, yakin kamu gak mau
berbagi sama aku?”
“hmm
sepertinya gitu”
“okelah
oke kalau kamu gak mau cerita.”
Lagi
asik mereka chat terdengar dari bawah mamanya chika teriak panggil nama chika. Mamanya bilang kalau ada orang yang mau
bertemu dengan jean malam itu.
chika turun nyanperin orang tersebut, dan dia
mengakhiri chatnya dengan andrea.
Betapa
kagetnya Chika melihat
siapa yang datang malam itu, dia gak nyangka kalau dia datang,
“hai
chik, maaf ya ganggu kamu malam malam gini. Aku
Cuma pengen ajak kamu jalan, boleh gak?”
“iya
iya gak apa apa dik. Aku kaget aja kamu ada disini, kamu tau dari mana rumah
aku?”
“privacy.
Gimana mau jalan gak sama aku?”
“hmm
bentar ya aku Tanya mama dulu”
“ma”
belum selesai jean panggil mamanya mamanya chika udah bilang
“iya,
boleh kok sayang, tapi jangan larut banget ya pulangnya nanti”
“iya
tante”
“ya udah kamu masuk dulu gi, aku
mau ganti baju dulu”
“oke”
“oke”
Dika
dan Chika berangkat jalan malam itu setelah
pamit dari orang tuanya Chika. Jelas
dong mamanya chika bolehin chika jalan sama dika, Dika kan calon mantunya.
Hahaha.
Chika dan dika sampai di salah satu restoran di
Jakarta, mereka memesan menu makanan disana. Dika bertanya sama chika apakah dia setuju akan apa yang direncanakan
oleh kedua orang tua mereka. Ternyata dika udah diberitahu sama mama papanya
tentang acara perjodohan tersebut, dika setuju-setuju aja karena dia juga suka
dengan chika sejak
diperkenalkan waktu itu.
“soal
apa dik?”
“mama papa belum bilang sama
kamu?”
“belum, emang ada apa sih?”
“belum, emang ada apa sih?”
“tentang
soal perjodohan kita berdua?”
Seraya
kata kata dika tadi membuat jean bengong dan tidak menyangka atas apa yang dika
bilang barusan. Itu membuat hati Chika sakit,
dia kecewa kenapa orang tuanya gak ngomong sama dia. Dan kenapa dia harus tau
dari orang lain.
“kita
pulang yuk, aku udah mulai kedinginan nih, aku gak biasa soalnya keluar malam
malam begini”
“cepat
banget? Tapi ya udah deh kalau itu maunyaa kamu, aku antar kamu balik”
Chika dan dika pulang dari kencan mereka malam
itu, belum lama Chika sudah
meminta pulang karena dia sangat kaget atas apa yang tadi dircapkan dika, dia
sangat-sangat tidak menyangka kenapa secepat itu orang tuanya memutuskan untuk
menjodohkan mereka berdua. Padahal mereka dan belum kenal satu sama lain.
Banyak sekali pertanyaan yang belum bisa chika jawab
sendiri pada malam itu. Didalam mobil pun chika dan dika hanya diaman saja, tak ada sepatah
katapun yang keluar, baik itu dari dika maupun chika.
chika berfikir tidak memberitahukan apa yang telah
dia dengar pada malam itu, dia ingin mendengar langsung dari orang tuanya apa
itu semua benar atau tidak.
Akhirnya
chika dan dika pun sampai
dirumah chika, dika agak
heran dengan sikap chika malam itu, tapi dalam pikiran dika mungkin chika hanya tidak terbiasa saja. Dika menganggap
santai, padahal dia sama sekali tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.
**skip**
Rumah Chika
“thanks ya dika kamu udah anterin aku,
dan thanks udah ajak aku jalan”
“oke, sama-sama chika”
“(tersenyum)”
“oke aku pulang dulu ya. Night and
Byeee”
“iya. Good night too”
Chika masuk rumah tanpa memberi salam pada orang
tuanya, dia hanya jalan menunduk jalan sampai kekamarnya. Dikamar chika merenung tidak percaya akan hal itu, atas
perjodohannya dengan dika. Dengan orang yang sama sekali tidak dia sukai, dia
tidak mungkin bisa melakukan itu, dia menganggap dika hanyalah teman, teman
yang baik tidak lebih. chika enggak
mau Dika, dia mau Andrea. Semenjak hari itu hari-hari chika jadi sepi dan sunyi, dia belum mendengar
sepatah katapun dari mulut orang tuanya, ntah itu karena orang tuanya lupa atau
apa, chika tidak tau. Atau mungkin orang
tuanya sengaja tidak memberitahukannya agar dia mendengarnya langsung dari
dika. Akhhh chika bingung
dan dilema saat itu. Hingga suatu saat chika
memberanikan diri untuk bertanya pada kedua orangtuanya.
“mah, pa, ada yang mau chika tanya sama mama sama papa”
“iya sayang kamu mau tanya apa sama
mama sama papa” tanya mama chika
“sebenarnya
apa sih yang mama papa bicarain sama om dan tante Desy waktu itu”
“oh itu sayang. Mama papa…..”
“gini chika sayang, mama papa kan
kenal sama om dan Tante Desy itu udah sangat lama terutama kedekatan mama sama
tante Desy itu sejak jaman-jamannya mama SMP. Jadi dulu mama punya rencana sama
tante Desy, jikalau nanti kita udah menikah, kalau mama punya anak laki-laki
dan tante chika punya
anak perempuan kita akan jodohkan mereka, begitu juga sebaliknya. Tapi kalau
kita punya anak laki-laki dan laki-laki, kita akan buat mereka menjadi teman
yang sangat akrab, dan sebaliknya.”
“jadi maksud mama, waktu kemarin itu,
mama sama papa jodohin aku sama dika?”
“iya sayang. Kamu gak keberatan kan?”
“ya enggak lah ma, pasti chika gak bakalan keberatan lah, ya kan sayang? Buktinya aja kemarin baru kenal mereka udah jalan bareng.”
“iya sayang. Kamu gak keberatan kan?”
“ya enggak lah ma, pasti chika gak bakalan keberatan lah, ya kan sayang? Buktinya aja kemarin baru kenal mereka udah jalan bareng.”
“ah,
chika gak tau deh pa, mah. Chika berangkat kuliah dulu”
“
loh kok buru-buru banget sih sayang, ayo kita sarapan dulu”
“gak
ah ma, chika gak
lapar”
“ya
udah kamu kuliah yang baik ya sayang, “
“iya
ma, chika berangkat dulu mah, pah”
Chika berangkat kuliah pagi itu dengan raut muka
yang kecewa dan sedih, kenapa hal itu bisa terjadi sama dia, dia bingung.
Tiba-tiba chika teringat
dengan andrea, dia merasa kangen sama andrea ntah kenapa, dia gak tau
alasannya.
Memang
sejak kejadian malam itu, chika tidak
memperdulikan Hp-nya lagi, dia jadi sering murung dikamarnya, sehingga dia
tidak chat dengan andrea.
Saat
chika berjalan menuju kampusnya, chika kaget dengan suara klakson mobil dari
belakang nya, klakson mobil itu terus berbunyi,chika awalnya menghiraukan hal itu, tapi suara
klakson itu terus berbunyi hingga membuatchika kesal
dan membalikkan badan.
“heh
loe apa-apaan sih, apa maksud loe?”
Saat
chika marah-marah, orang tersebut turun dan keluar dari mobilnya. Betapa
terkejutnya chika dengan
apa yang dia lihat saat itu. Orang itu adalah orang yang dia sayang, dia adalah
andrea.
“hei, kok marah-marah sih. Aku buat
kamu kaget ya, maaf deh”
“hh,, enggak, enggak kok. Aku tadi
Cuma kesal aja, aku kira siapa kok iseng banget”
“ haha iya. Aku tadi lihat kamu dari
belakang, jadi aku klakson kamu. Kamu mau ke kampus?”
“iya, tapi malas banget tau hari ini mau kekampus,”
“ serius, kamu malas?”
“iya”
“ oh ya mendingan kita ngobrolnya didalam mobil aja yok, gak enak di pinggir jalan, dilihatin orang.”
“hmm,, oke-oke”
“ oh ya mendingan kita ngobrolnya didalam mobil aja yok, gak enak di pinggir jalan, dilihatin orang.”
“hmm,, oke-oke”
**skip**
Dalam
Mobil
“emang kamu juga mau kekampus ya?”
“iya. Tapi aku sama dengan kamu, aku
juga malas kekampus”
“ya ampun, kok bisa samaan ya?”
“ iya. Aku juga gak tau”
“haha,, mungkin kita sehati chik”
“haha,, mungkin kita sehati chik”
Perkataan
andrea tadi membuat chika terdiam,
dia merasa jantungnya berdetak sangat cepat saat dekat dengan andrea, enggak
seperti biasanya kalau chika sedang
dekat dengan cowok-cowok lain.
“hei chik,, kita kan sama-sama malas kekampus nih,
gimana kalau kita main-main aja, ya ntah kemana gitu”
“bener?”
“iya,,,”
“ aku sih oke-oke aja, emang gak apa-apa dengan kuliah kamu?”
“ aku sih oke-oke aja, emang gak apa-apa dengan kuliah kamu?”
“kalau aku ya gak apa-apa. Malahan aku
mau tanya sama kamu, kamu gak apa-apa pergi sama aku, ntar tau dika jadi gak enak lagi.”
“apa andrea udah tau yang sebenarnya ya(tanya chika dalam hatinya)”
“hei,, kok jadi bengong, gak bisa ya?
Ya udah deh kalau gak bisa.”
“ eh..eh gak apa-apa kok ndre, lagian
aku sama dika gak ada apa-apa kok”
“oh ya udah. Jadi kita berangkat nih?”
“ iya dong…”
“ iya dong…”
“oke.”
Karena sama-sama malas untuk masuk kampus hari itu,
mereka berdua pun mamutuskan untuk pergi main-main kemanapun yang mereka mau. Chika menelepon sekretris kelasnya memberitahukan
dia absen hari itu. Begitu juga dengan andrea dia permisi.
Saat itu
juga mereka pergi. Tapi tiba-tiba andrea mendapat telepon dari sophie
kekasihnya.
“sayang kamu jadi jemput aku kan? Aku
udah nunggu didepan rumah nih.”
“maaf sophie, aku hari ini gak bisa
jemput kamu, aku gak masuk hari ini.”
“loh kok gitu sih, kamu mau buat
kejutan ya, sama aku?”
“apaan sih. Dengar ya sophie aku itu bukan supir kamu yang bisa antar jemput kamu tiap hari untuk kekampus, atau untuk yang lainnya.”
“apaan sih. Dengar ya sophie aku itu bukan supir kamu yang bisa antar jemput kamu tiap hari untuk kekampus, atau untuk yang lainnya.”
“ih kamu kok ngomong gitu sih?”
“udah deh ah.. bye”
“udah deh ah.. bye”
“dari sophie ya?”
“ia,,”
“apa aku ganggu kamu sama sophie?”
“enggak kok, aku kecewa dan kesal aja
sama dia. Kejadian kemarin itu bukan karena dia ada masalah, tapi dia selingkuh
dari aku, tega banget tau dia. Padahal aku udah kasih banyak perhatian sama dia
tapi dia tega selingkuhin aku. Kecewa banget aku sama dia. Aku udah minta putus
sama dia, tapi dia mohon-mohon sama aku, tapi aku gak mau jawab, biarin aku
gantungin dia.”
“Ya ampun kamu yang sabar ya, mungkin
dia lagi khilaf.”
“ ah terserah dia deh. Aku gak peduli,
yang penting menurut aku sekarang aku itu udah gak ada hubungan apa-apa lagi
sama dia.”
Mendengar
perkataan andrea tadi sebenarnya chika sangat
senang, tapi biar bagaimana pun status sophie masihlah kekasihnya andrea. Walau
andrea sudah menganggap mereka itu putus, tapi itu kan masih dari salah satu
pihak.
“hei
jangan bengong lagi dong. Udah deh ah kita enggak udah bahas itu, gak penting
tau. Yang penting sekarang kita have fun oke chik”
“hmm oke deh. Kita have funnnnn..”
“oh ya kamu mau kemana chik,?”
“terserah kamu aja deh.”
“terserah kamu aja deh.”
“kita kebandung aja yok, disana banyak
tempat yang menarik loh, kamu pasti suka lihatnya.
“oke
deh kalau menurut kamu itu oke, kita kesana aja”
“kamu gak apa-apa?” tanya andrea
“ya
gak apa-apalah. Emang kenapa?”
“ya
gak apa-apa sih, kamu emang udah bilang sama dika?”
“udah
aku tadi udah sms dia kok.”
“jadi
dika bilang apa?”
“ya
dia bilang oke-oke aja, hati-hati.”
“kamu
bilang kalau kamu lagi pergi sama aku?”
“ya enggak lah, aku bilang aku lagi jalan sama teman-teman aku.”
“ya enggak lah, aku bilang aku lagi jalan sama teman-teman aku.”
“oh.
Bagus deh.”
Hari itu chika sangat bahagia karena dia punya waktu yang
banyak dengan andrea, dia tidak pernah sesenang itu sebelumnya. Padahal dia
dulu sempat berfikir bahwa dia akan jarang ketemu dengan andrea salah satunya
karena chika di
Jakarta dan Andrea di Bandung. Tapi dia tidak usah khawatir, karena dia pasti
akan sering ketemu sama andrea karena andrea saat itu lagi libur kuliah, jadi
andrea tinggal di Jakarta bareng sama dika di rumah mamanya dika.
Sepanjang
perjalanan rasanya tidak habis-habis perbincangan mereka, ada saja yang mereka
perbincangkan. Chika sangat
senang karena bisa seharian itu bareng sama andrea, begitu juga andrea tidak
tidak pernah sesenang itu, termasuk sedang sama Sophie, karena kalau lagi sama
sophie andrea selalu diajak kalau gak ke mall, salon. Andrea jenuh, tapi untuk
kali ini dia benar-benar have fun.
“gue suka sama loe ndre,,, gue sayang
sama loe. Rasanya kalau gue lagi dekat sama loe nyaman banget. Loe bisa buat
gue fun” ucapchika dalam
hatinya.
“seru juga nih anak, gue seneng ada
didekatnya, dia bisa buat gue fun banget.” Ucap Andrea dalam hatinya.
“hei kita udah sampai nih!
“hei loe kok bengong aja, ayo turun!”
“oh iya iya. Kita udah sampai ya?”
“udah jean. Udah yuk turun! Pasti loe
suka deh tempat ini, loe gak bakal nyeselkarena udah pergi sama gue”
“hmm. pD y aloe.”
“hahha, iya dong. Udah ayo keluar!”
“oke-oke”
“oke-oke”
chika dan andrea sampai di tempat tujuan mereka yang mana andrea
yang membawa chika ketempat itu. Begitu turun dari mobil dan tidak berjalan
jauh, chika sangat kaget dan terpukau akan tempat itu. Dia jatuh cinta
sama tempat tujuan mereka itu. Chika tidak berfikir kalau
andrea akan membawanya ketempat itu. Ya memang tempat itu adalah tempat
favoritnya andrea kalau lagi malas kuliah, dan kalau lagi libur. Belum ada yang
tau tempat favoritnya andrea itu, termasuk sophie kekasihnya. Itu artinya chika
adalah orang kedua yang tau tempat itu, setelah andrea.
“waww ndree”
“iya?? Oh oh. Gue mau bilang loe pasti
suka bangetkan sama tempat ini?”
“iss, Gr amat sih loe”
“alah udah jujur aja. Loe pasti
terpukau bangetkan? Loe harus bilang iya karena loe adalah orang kedua yang tau
tempat ini setelah Gue. Jadi belum ada yang tahu tempat ini.”
“haa,,, serius loe ndre? Tempat
sebagus ini belum ada yang tau selain loe dan Gue sekarang?”
“iya loh”
“waw, gue berarti beruntung banget
dong, udah loe ajak kesini?”
“ nah itu loe tau”
“ckckck.. “
“eh tunggu dulu deh. Loe bilang tadi
yang tau tempat ini Cuma loe dan gue. Itu artinya sophie juga belum pernah
ketempat ini dong?”
“ya gitu deh. Gue di buat dia gak
pernah ada waktu buat bawa dia ketempat ini. Selalu aja ada alasan dia, heran
gue. Taunya dia itu hanya party, shopping, salon nonton. Ya hal-hal yang gak
penting gitu deh.”
“hei loe gak boleh gitu, namanya juga
cewek itu pasti wajar.”
“iya wajar tapi gak gitu juga kali. Oh
ya kenapa kita jadi bicarain dia sih, gak penting banget tau! Bad mood gue
jadinya”
“eh, eh iya-iya. Maaf gue tadi Cuma
tanya aja kok. Jangan bad mood lagi dong”(sambil tersenyum)
“oke oke, ya udah kita kesana yok.
Udah mau SunSet kan?”
“hmm iya bener. Yuk”
Chika dan andrea jalan menuju arah pantai, mereka berdua
akan melewati SunSet bersama hari itu, dan akan mengakhiri malam berdua saat
itu. Jean sangat bahagia karena akan melewati SunSet bersama andrea.
“waw keren banget yah”
“iya.”
Mereka pun
selesai melewati SunSet hari itu. Chika gak pernah berfikir
bahwa hari itu akan menjadi hari yang paling membahagiakan buat chika, terlebih
dia pergi bersama dengan orang yang iya sayangi. Tetapi dibalik itu ada satu
hal yang chika gak ketahui saat mereka bersama tadi tanpa chika sadari bahwa
sedari tadi andrea selalu memperhatikan chika. Terlihat dari mata lelaki itu
bahwa sepertinya ia juga menyukai chika, tapi ia mengingat bahwa dika dan chika
udah di jodohkan andrea sedikit mengundurkan niatnya. Tapi kita gak pernah tau
apa yang akan terjadi nantinya.
**skip**
“PING!!
“PING!!
“PING!!
“hai chik,,”
Pagi itu andrea nge BBm chika. Tapi satu hal yang buat
andrea bingung kenapa gak ada balasan dari chika dari tadi, padahal andrea udah
ping dia sampai beberapa kali.
“dari
siapa chik?” tanya dika membuka pembicaraan
“hmm gak
kok dik, gak dari siapa-siapa”
“serius?
Kalau penting di balas aja, ntar jadi gak enak sama orangnya”
“gak siapa
siapa kok dik, lagian gak begitu penting. Lagian aku seharusnya gak enakny sama
kamu”
“loh
kenapa, aku gak apa-apa kok, udah di balas aja dulu”
Sebenarnya chika merasa gak enak hati sama dika,
mengingat dika yang begitu baik padanya. Tapi mau gimana lagi perasaan
seseorang itu gak bisa di bohongin kalau dia lebih sayang sama sepupunya dika
yaitu andrea. Tapi chika menyerakan ini semua pada yang maha kuasa, karena
biarlah waktu yang menjawab ini semua. Pikir chika dalam hatinya.
“bener gak
penting?”
“iya kok
dik. Bener gak penting”
“hmm ya
udah kita lanjutin aja lagi makannya. Ntar kalau udah selesai biar aku antar
kamu kekampus, biar gak telat”
“oke”
Dika tau siapa orang yang nge BBm chika tadi dak dika tau
sebenarnya siapa orang yang ada dihatinya chika saat ini, bukan dika atau
siapapun, melainkan sepupunya sendiri yaitu andrea. Dika berpura-pura tidak
tahu menahu tentang hal ini, tapi suatu saat dika akan memberitahukannya pada
kedua orang tuanya dan kedua orang tua chika tentang apa yang sebenarnya
terjadi pada mereka, dan dika juga akan memberitahukan pada kedua orang tua
andrea.
Sementara di lain tempat andrea masih menunggu balasan
dari chika, tapi apa Bbmnya malah pending, andrea heran kok tumben BBm nya
pending .malahan sekarang bukan pending lagi melainkan tanda silang yang
menandakan Bbnya chika sedang Off. Hal tersebut membuat andrea tambah heran, feeling
andrea ada mengatakan kalau chika sedang bersama dika makanya chika gak balas
Bbmnya dan matiin Hp nya. Cara terakhir untuk memastikannya adalah dengan nge
BBm dika, dia ingin tau benarkah chika ada sama dika.
“PING!!
“ya ndre”
“dik loe
lagi dimana?”
“gue lagi
di cafe nih lagi sarapan”
“oh, loe
masukkan hari ini kekampus”
“ya lah.
Emang kayak loe habis cabut kemarin”
“haha loe
ada ada aja. Oh iya loe makannya sama siapa? Ya maksud gue loe gak mungkin
sendirikan?”
Tebakan andrea bener tentang siapa yang nge BBm chika
tadi. Ternyata itu benar andrea, buktinya andrea tanya dika dia lagi sama
siapa. Mungkin dia bingung kenapa chika gak balas Bbmnya.
“oh itu,
gue lagi sama chika ndre, loe taukan gue udah dijodohin sama chika jadi sekarang
keseharian gue sama chika dan setelah makan nanti gue mau antar dia kekampus. Oh ya loe tunggu gue
di kampus ya gue udah mau selesai kok ini makannya”
“hmm oke
oke deh dik. Gak uash buru buru makannya dinikmatin aja dulu”
“oke oke”
Yap untuk kali ini tebakan andrea juga benar kalau chika
lagi sama dika, makanya dia gak balas Bbmnya andrea.
*skip* (Kampus)
“mah pah
aku mau ketemu mama papa, kita ketemu di cafe Du*** ya mah. Dika
tunggu”
“iya
sayang” jawab mama papa dika
“oh iya
ma,mama ajak mama papa nya chika juga ya.”
“iya
sayang emang mau ada apa sih?”
“gak ada
apa-apa ma, udah mama bilang aja ya sama om dan tante chika”
“ya udah
oke sayang.”
Kring.... kring... kring...
“hallo
dengan siapa?”
“haloo
tante ini dika tante”
Wah, ternyata dika juga menelepon mama papa nya andrea,
sebenarnya apa yang sedang di rencanakan oleh dika sehingga dia menelepon
semuanya.
“ya sayang
ada apa kok tumben telepon tante agak pagian?”
“iya tante
sebelumnya dika mau minta maaf dulu sama tante udah ganggu tante, tapi ada yang
mau dika bilang sama on dan tante.”
“ya sayang
kamu gak ganggu kok. Apa yang mau dika bilang sama om dan tante kok sepertinya
serius banget.”
“iya tante
ini memang serius dan penting. Om sama tante lagi sibuk gak”
“gak kok
sayang”
“oke ya
udah sekarang om dan tante datang ke cafe ***** ya”
“hmm ya
udah sayang om dan tante pergi”
“oke,
makasih ya tan”
“iya
sayang”
Dika pun mengakhiri teleponnya saat itu dengan mama papa
nya andrea. Sepertinya hal yang ingin dibicarakan dika dengan semuanya itu
penting dan serius banget.
Di kampus dika selalu bersama andrea, dika bilang sama
andrea kalau dia gak masuk pelajaran selanjutnya soalnya ada urusan mendadak.
Andrea gak pernah tanya apa itu urusan dika begitu juga sebaliknya karena itu
udah menjadi komitmen mereka sejak mereka menjadi sepupu.
“maaf ya
semua jadi nunggu lama.”
“iya
sayang gak apa-apa kok, emang ada hal apa sih yang mau kamu bilang sama kami
semua?”
“gini mah,
pah, om tante jean dan om tante andrea. Sebaiknya chika sama dika gak usah jadi
di jodohin dika merasa gak ada kococokan sama chika begitu juga sebaliknya”
“loh kamu
kok ngomong gitu sayang ini semua udah keputusan kita”
“keputusan
mama papah, om dan tante,kan bukan keputusan chika andrea dan dika?”
“kamu kok
ngomong gitu sayang? Kenapa andrea juga ikut kamu sebut? Maksudnya apa ini
tante semakin gak ngerti” jawab mama nya andrea
“gini ma,
pa on, tante, sebaiknya yang dijodohkan itu andrea sama chika aja soalnya dika
lihat mereka sudah sangat akrab dan mengenal satu sama lain. Dan nampak dari
mata mereka, mereka saling manyukai. Jadi apa salahnya kalau mereka berdua yang
jadi pasangan, jadi gak ada keegoisan untuk semuanya.”
“kamu
yakin sayang?” tanya mama dika
“yakin
banget ma, seyakin-yakinya. Lagian dika udah ada pendamping yang menurt dika
cocok buat dika ma”
“kalau
menurut kamu itu yang terbaik mama oke oke aja sayang”
“gimana
sama om dan tante?”
“selama
ini semua gak ada yang saling menyakiti dan tersakiti tante fine aja kok
sayang”
“oke
berarti kita semua setuju kan? Dika ada usul buat perjodohan mereka”
**skip**
(Rumah Dika)
Ceritanya hari ini adalah hari pertunangan dika sama chika,
jadi mereka semua pada ngumpul di rumah dika, mulai dari saudara dekat sampai
jauh, mama papa chika dan mama papa andrea tidak lupa chika andrea dika dan
silvia(silvia pacar dika sekarang).
“oke para
tamu undangan sebaiknya kita mulai saja acara pertunangan ini. Untuk kedua
calon dipersilahkan menaiki altar” ucap pembawa acara yang akan membawa acara
pada acara pertunangan itu.
Dika dan chika muali berjalan untuk menaiki altar untuk
menandakan acara itu akan segera dimulai. Tampak dari arah kanan altar seorang
laki-laki berdiri dan seorang perempuan berdiri menyaksikan acara pertunangan
chika dan dika. Perempuan itu(silvia)
tampak santai menyaksikan acara itu karena dia tau dika gak mungkin
menghianatinya dan anggota keluarganya. Hari itu bukan dika yang akan
bertunangan dengan chika melainkan andrea.
“oke dari
pihak pria dipersilahkan untuk memasangkan cincin ke jari
wanitanya”
Saat hendak memasukkan cincin kejari chika tiba-tiba dika
pingsan. Chika bingung kenapa dika bisa pingsan chika sangat panik dengan
kejadian itu. Segera semua orang panik akan hal itu, tanpa pikr panjang andrea
yang berdiri dekat dika langsung membawa dika ke dalam kamarnya.
Saat sampai di kamarnya banyak orang yang mengikutinya,
termasuk chika, tapi dika menyuruh semuanya untuk keluar, ia ingin berbicara
dengan andrea.
“ndre, gue
tau apa yang sebenarnya terjadi.”
“maksud
loe apa dik?”
“loe suka
kan sama chika, begitu juga sebaliknya?”
“maaf dik,
maafin gue. Ini semua diluar kendali gue, gue gak tau apa yang udah ngerasukin
gue sehingga gue suka sama chika, awal gue kenal dia gue gak ada ngerasain
apa-apa ke dia tapi lama semakin lama gue dekat dan kenal dia, ternyata rasa
itu muncul. Maafin gue dik, maaf. Gue janji setelah pertunangan ini gue akan
lebih jaga jarak lagi antara loe dan chika”
“ah apaan
sih loe dramatis banget kata-kata loe. Malahan gue mau bantu loe buat loe
dapatin chika”
“hah? maksud
loe dik?”
andrea bingung.
“udah loe
ikutin apa kata gue aja. Mending sekarang loe bawa gue kedepan lagi. Oh ya satu
yang harus loe tau, gue gak pernah pingsan, loe tau gue kan?”
“iya sih
gue sebenarnya agak bingung ada angin apa loe bisa pingsan gini”
“udah nih
iring gue istilahnya”
“oke-oke
bos. Eh tapi tunggu dulu, loe mau rencanain apa sekarang?”
“udah
ikutin gue aja bawel”
Andrea memegangin dika berjalan sampai ke atas altar
lagi. Dan diatas altar itu dika ingin berbicara sesuatu hal kepada semua tamu
undangan.
“kamu
yakin sayang?” ucap mamanya dika
“(dika
mengangguk yang menandakan dia yakin)”
“maaf para
tamu undangan saya ingin menyampaikan sesuatu hal yang penting saat ini. Saya
ingin memberitahukan bahwa pertunangan antara saya dan chika
dibatalkan”
Saat dika mengatakannya tiab-tiba semuanya riuh ribut
seakan-akan heran bingung dan kecewa. Begitu juga dengan chika dan
andrea bingung akan perkataan dika. Tapi perkataan dika tidak sampai disitu
masih ada kelanjutan yang ingin dia sampaikan.
“tapi maaf
masih ada yang ingin saya katakan lagi. Memang pertunangan antara saya dan chika
batal, tapi pertunangan antara Chika dan
andrea TIDAK, yang akan melakukan pertunangan hari ini adalah Andrea dan Chika,
dan Saya(Dika) dan Silvia pacar saya.”
Mendengar perkataan dika semua orang yang ada ditempat
itu bertepuk tangan. Tampak dari wajah andrea dan chika yang tersenyum riah,
dan memerah.
“dik,
serius loe?”
“iya.
Emang sejak kapan gue main-main sama omongan gue”
“thanks
banget ya bro”
“oke oke,
satu hal yang perlu loe tau. Yang Chika suka itu BUKAN GUE TAPI LOE ndre”
“hh iya
bro. Sekali lagi thanks banget”
“ya udah
loe tunggu apa lagi sana loe pasang cincinnya kejari chika”
“oke bro”
Pertunangan antara keduanya pun berjalan lancar dan baik.
Semua nya berbahagia pada hari itu. Terlebih buat Andrea dan Chika.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar