sebelumnya aku mau ucapin
Gong Xi Fat Cai(selamat tahun baru imlek) buat yang ngerayain.
aku bakalan post drama. jengjeng
ini diaaa
Anak Baru Itu…….
By: Jessica
Tiara Sitompul
Tokoh:
Sulastri : seorang murid yang pintar, cerdas,
lugu dan sedikit kampungan
Bella : anak yang pintar, suka iri, angkuh
Barbara : sedikit tulalit, kejam, pandai
Beby : exotic, pendendam, angkuh, pandai
Jean : cuek, pandai dan Misterius
Pak Atmo : Guru sejarah, berwibawa
Dukun Sukroman
Di Pusat Kota Jakarta,
terdapat salah satu sekolah yang dapat dikatakan sekolah yang ternama di
wilayah itu. Dimana diseoklah itu juga terdapat siswa/I yang pandai pandai nan
cerdas, yang sering mengikuti Olympiade antar kota dan selalu menang.
Bella Sungkeman yg
akrab dipanggil Bella, Beby SasrtoWijoyo yg akrab dipanggil beby, dan Barbara
Brusli yg akrab dipanggil Barbara. Mereka biasa dipanggil (3B), dan terdapat satu
anak lagi dikelas mereka yg berprestasi Jean. Terlebih untuk bella, dia sering
mendapat juara dikelas maupun juara umum sekolah, tapi dibalik otaknya yg
cerdas dia memiliki sikap dan sifat yg buruk. Karena dia pandai dan anak org
kaya dia sangat angkuh dan merasa yg plg hebat.
Sampai terkadang guru guru
berfikir untuk mengeluarkan bella dan teman-temannya karena sikap angkuh mereka
dari sekolah, tapi karena mengingat prestasi yg luar biasa, guru-guru
mengurungkan niatnya. Suatu saat kelas mereka menerima murid pindahan, Sulastri
namanya, dengan kehadiran Sulastri dkelas dengan watak yg baik, pintar dan
disenangi guru Bella murka dia berencana untuk menghabisi sulastri. Namun
perlakuan Bella selalu dipantau oleh siswi yg Misterius dikelas mereka, Jean…
**skip**
“Dalam Kelas”
Pak Atmo : Selamat pagi anak-anak…
Siswa/i : Pagi pak..
Pak Atmo : mengingat sekolah kita yg popular, tahun
ini disemester Genap, kita kedatangan siswi baru pindahan dari Mojokerto.
Sulastri termasuk anak yg pandai. Nah untuk kamu bella kamu punya saingan baru
disini. Sulastri ayo perkenalkan nama kamu.
Sulastri : Hai teman-teman..
Siswa/i : Hai..
Sulastri : perkenalkan nama saya Sulastri
sendiana syafitri sumargonkurso sutembem, saya murid pindahan dari Mojokerto,
alamat saya tepat dibelakang sekolah ini..
Pak Atmo :
sudah cukup! Sudah!
Sulastri : ha? Iya Pak iya.
Bella : nama loe norak banget sih, sulastri. Hahaha
Beby : hah, bener banget itu… hahahahahhhh
Pak atmo : sudah-sudah jangan diperpanjang. Ok
sulastri Silahkan kamu duduk, ditempat yg kosong disana tepat disamping Jean.
Sulastri : baik pak.
Pak atmo : saya harap kalian semua langsung dapat
bersosialisasi yg baik dengan dia. Ingat dia bukan siswi yg ada di Mojokerto
lagi, dia sekarang sudah menjadi siswi sekolah kita. Paham ?
Siswa/i : paham pak.
Pak atmo : ok baiklah anak anak, kita lanjutkan
pelajaran minggu lalu. Oh iya buat Sulastri kamu kongsi dulu dengan Jean ya.
Buka buku sejarahnya halaman 36-39 mengenai Kolonialisme di Indonesia. Ada yg
tau apa itu kolonialisme dan imperalisme?
Siswa/i : enggak tau pak.
Pak atmo : ya ampun, itu aja enggak tau. Kan semua
ada dibuku, tinggal bacakan?
Pak atmo memulai pelajaran
sejarahnya pagi itu dengan penuh semangat. Namun saat pak atmo menjelaskan
tiba-tiba Handphone pak atmo bordering dan dering telepon itu dari Kepala
Sekolah. Kepsek memanggil pak atmo agar segera kekantor karena ada yag mau
disampaikan kepala sekolah padanya.
Saat pak atmo pergi Bella
menghampiri tempat duduk sulastri dan disitu bella menjelaskan tentang apa saja
peraturan dan hak kuasa (3B) disekolah itu, tak jarang perkataan bella
menyakiti perasaan sulasrtri, salah satunya dia sering menghina nama sulastri
yang agak norak ditelinganya.
Pak atmo : maaf anak anak bapak ada panggilan dari
kepala sekolah untuk segera kekantor sekarang. Kalian belajar sendiri dulu
untuk saat ini yah. Bapak pergi dulu
Siswa/I : ya pak.
Bella : “hei anak cupu loe pindahan dari mana” (menghampiri
sulastri
Sulastri : mojokerto mbak (sambil tunduk)
Bella : mengangkat dagu sulastri “mbak…mbak…loe piker gue
mbak mbak tukang miso jalanan? Panggil
gue bella. Dasar orang ob agu. Heh orang kampong denger ob ag adalah orang
nomor satu disekolah ini, jadi loe jangan sok-sok pintar dan cari muka sama
guru-guru, ingat apa kedudukan loe disekolah ini. Loe itu Cuma anak kampong yg
nyasar kekota. Paham loe Kampung!
Sulastri : i…iiyy..iya mbak, eh maksud saya bella. Kamu kok ngomong
gitu, aku kan gak ada salah sama kamu, kenapa kamu marah-marah sama aku?
“gugup”
Bella : hei Barbara, sini deh! Anak lugu ini sok pintar,
lihat sok rajin lagi. Udah gitu dia berani lagi jawab jawab perkataan gue. Apa
apaan ini. (menarik buku sulastri)
Barbara : hei ob ague lihat. Apa ini?? (sambil
mengoyak-ngoyak buku sulastri). Hei
dengar ya anak kampong, jangan sok rajin deh loe. Ngerti!!!
Begitulah setiap harinya
perlakuan bella dan teman-temannya kepada sulastri, dengan memberanikan diri
setelah beberapa bulan sekolah disitu sulastri bercerita kepada Jean teman
duduknya disamping. Semua cerita sulastri mengarah kepada Bully-bullian bella
dkk. Namun jean hanya bersikap santai dan dingin terhadap cerita sulastri.
Sulasrti : hei kamu kok setiap hari diam-diam
aja sih?
Jean : (hanya diam)…
Sulastri : hei kamu kok diam aja sih..
Jean : hmm…
(Karena
gemes terhadap Jean sulastri agak membentak.)
Sulastri : hei !!!( membentak)
Jean : apa sih…
Sulastri : maaf,, maaf karena udah bicara
kasar sama kamu. kamu kok diam aja sih, aku pengen cerita sama kamu, karena aku
gak tau lagi aku mau cerita sama siapa.
Jean : udah lah. Lain kali aja ceritanya. Aku mau belajar
nanti kita kan ada Ujian.
Sulastri : tapi aku mau cerita…
Jean : shhh… awas, aku mau belajar dulu.
Stelah pembicaraan itu tiba
tiba pak atmo datang dan memberikan ujian pada seluruh siswa/i kelas XI IPA. ..
Pak atmo kemudian membacakan soal soal yg akan mereka ujiankan.
Pak atmo : baiklah anak-anak kita akan ujian. LPBS
pertama, semua keluarkan secarik kertas. Hitungan ketiga buku paket dan catatan
kalian dikumpul dari belakang kedepan. Sekarang!
Iya no. 1 …..
*skip*
Selesai ujian pak atmo
membacakan nilai yg diraih seluruh siswa/i, tampaknya bella tidak senang karena
sulastri berhasil meraih nilai tertinggi..
Pak atmo : Bella nilainya 99
Jean nilainya 98
Beby nilainya 98
Barbara nilainya 97,5
Dan
untuk kamu bella, sepertinya kamu sekarang telah punya sainagn baru dikelas dan
disekolah.
Untuk sulastri nilai kamu 100
(semua siswa terkejut, termasuk Bella)
Barbara : what,,, gak mungkin bella bisa
dikalahkan oleh anak kampungan itu pak. Bapak pasti salah hitung dan salah
periksa jawabannya pak.
Beby : bener itu pak, coba deh bapak periksa lagi…
Pak atmo ; bapak gak mungkin salah, itu memang udah
jawaban akhirnya. Memang bapak yakin kalian semua pasti akan kaget, sedangkan
bapak aja kaget waktu memeriksanya. Oleh itu untuk kamu bella jika kamu ingin
mendapat nilai yg bagus lagi, kamu harus lebih bergiat lagi. Mengerti!
Bella : iya pak. Saya mengerti (dengan muka marah)
Jean : bagus
sulastri, (hanya tersenyum sinis)
Bella : awas loe ya anak kampong(dalam hati). Guys kita nanti
setelah pulang sekolah harus tahan sulastri di dalam kelas.( ucap bella lewat
BBm nya untuk teman-temannya.)
Beby : oke.
Barbara :oke.
Akhirnya bel sekolah pun
berbunyi, menandakan hari itu pak atmo menyelesaikan pelajarannya dikelas XI
IPA. Mereka semua pulang dengan tertib dan senang. Tapi tidak dengan Bella dan
teman-teman. Mereka akan melakukan apa yang telah mereka rencanakan tadi untuk
member
Untuk member pelajaran kepada
sulastri.
Bella : heh loe anak kampong.
Sulastri : ya bel.
Bella : loe mau kemana?
Sulastri : mau pulang bel.
Beby : buru buru amat loe mau pulang. Loe mau belajar, loe
mau belajar untuk cari muka di depan pak atmo.
Barbara : heh loe senang tadikan karena bella
nilainya dibawah kamu? Hah iya kan…
Bella : jawab kampong! Loe bahagia kan karena udah bisa
ngalahkan gue.
Sulastri : enggak kok bel, lagian aku tadi
mana tau kalau aku bisa dapat nilai 100.
Beby : gak usah sok belaga lugu deh loe. Dasar kampong!
Bella : heh loe dengar ya. Kesempatan loe buat dapat nilai
tertinggi itu Cuma sekali aja. Gue gak akan ngebiarin loe makin meraja lela.
Dengar loe!!!
Barbara : dengar gak loe dengan apa yg dibilang bella?
Sulasrti : aku dengar kok, ya udah kita
sainagn secara sehat aja bel. Kalau kamu memang anak yg pintar, seharusnya kamu
berusaha.
Bella :nyolot banget loe ya, loe liat aja nanti. (sambil
mengajak teman –temannya pergi)
**skip**
Pagi hari di Sekolah
Bella : hai guys..
Beby, : hai bel..
Barbara
Bella : kita kekantin yok gue lapar nih…
Beby Barbara: oke ayok, gue
juga tadi belum sarapan.
Bella : c’mon. capsus
Saat mereka hendak berjalan
menuju pintu keluar mereka berpapasan dengan sulastri. Sulastri menyapa bella
dan teman temannya tetapi Bella teman temannya mengabaikannya.
Sulastri : kenapa sih, apa sih salah aku sama
mereka. Kok sampai mereka sangat membenciku? (Tanya sulasrti dalam hatinya).
Jean : (melihat sekilas sulastri.)
Sulastri : hai jean…
Jean :hmm…
Sulastri : kamu orangnya kok dingin banget sih
sama aku. Apa aku juga ada salah ya sama kamu? Kalau ada aku minta maaf ya.
Jean : apaan sih loe. Apa loe gak lihat gue juga dingin sama
semua murid murid di kelas ini?
Sulastri : iya sih,, tapi aku pengen dekat
sama kamu.
Jean : hmm..
Sulastri : oh ya jean. Aku mau Tanya Tanya
sedikit sama kamu dong.
Jean : loe mau Tanya ap sih. Kalau gak penting gak usah deh.
Sulastri : (terdiam)…Ya udah deh gak apa apa.
Ini gak penting-penting amat kok. (kembali duduk menghadap depan).
Jean sebenarnya tidak tega
melihat sulastri yang tidak punya teman untuk dia bertanya Tanya, dan
bercerita. Dia pun mau untuk mendengarkan cerita dan pertanyaan sulastri.
Namun sebelum mereka
bercerita bel sekolah berbunyi pertanda untuk memulai pelajaran sekolah. Tapi
untuk kali ini guru matematika mereka tidak datang. Jadi saatnya anak anak
untuk free les saat itu.
Jean : hei,,, loe boleh kok Tanya apa yang loe mau Tanya dan
cerita apa yang mau loe ceritakan sama gue.
Sulastri : hah serius kamu mau? (dengan wajah
yang bahagia).
Jean : iya.
Sulastri aku mau tanya sebenarnya anak anak
yang sekolah disini harus anak anak yang orang tuanya ternama ya?
Jean : gak tu. Semua siswa/i boleh sekolah disini, ya asal
mereka memiliki uang aja untuk ngebayar uang sekolah. Kalau gak ada ya gak bisa
sekolah loh. Gimana sih loe.
Sulastri : hah, iya juga ya.
Jean : loe kan sanggup untuk bayar uang sekolah, ya berarti
loe pantas dong sekolah disini.
Sulastri : iya iya, (dengan tertawa kecil).
Jean aku mau cerita tentang bella dan teman temannya, boleh?
Jean : emang loe mau cerita apa tentang mereka ke gue?
Sulastri : aku mau tanya, emang mereka gimana
sih kalau dikelas sebenarnya sebelum ada aku disini?
Jean : ya mereka baik-baik aja. Cuma kalau bella dan kawan
kawannya itu memang terkenal anak anak yang berprestasi, ye terutama dari kelas
ini. Tapi jangan heran sifat mereka memang gitu.
Sulastri : kamu kok gak gabung sama mereka?
Jean : gue lebih senang sendiri!
Sulastri : oh..
Jean : iya. Bye the way loe kenapa pindah kesini? Loe tau
dari mana sekolah ini?
Sulastri : aku pindah sekolah kesini karena
aku dapat beasiswa dari sekolah aku. Jadi kata bapak aku, dari pada aku sekolah
disana mendingan aku pindah sekolah aja, lagian di sini ada paman aku.
Jean : oh (mendatar)
Sulastri : iya. Oh ya ngomong-ngomong tentang
bella dkk tadi, kenapa mereka sebut aku kampungan ya? Emang gaya danwatak aku
Nampak banget ya kampungan?
Jean : hmmm… iya soal itu gue gak tau kenapa mereka bilang
loe kmpungan, mungkin karena mereka gak biasa lihat orang kayak loe ya jadi loe
dikatain kampungan deh. Awalnya sih gue juga heran dengan nama loe yg agak
norak itu.
Sulastri : hihi,, iya. Nama aku kampungan
banget ya kayaknya, aku baru sadar. Soalnya kan Mojokerto itu bukan termasuk
Kota.
Jean : oke, oke. I see..
Gak terasa percakapan mereka
telah berlangsung lama. Jean dan sulastri jadi dekat, sulastri menceritakan
semua yang dia alami selama dia bersekolah di situ. Terkadang dia merasa nyaman, terkadang juga
dia merasa tersingkirkan dan jadi pertimbangan untuk masuk sekolah. Tapi karena
sekarang dia punya teman (Jean), dia jadi enggak usah khawatir lagi. . Jean terkadang sedih dan prihatin terhadap
sulastri karena perlakuan bella terhadap sulastri.
Pagi hari pun tiba kembali,
dimana siswa/i berdatanagn kesekolah lagi untuk bersekolah seperti biasanya.
Begitu juga dengan Jean dan sulastri, lama makin lama Jean jadi dekat dengan
sulastri, walaupun terkadang dikelas atau lagi dengan sulastri dia masih sering
dingin, dan cuek.
Hingga saat itu…
Pak atmo : pagi anak anak..
Siswa/i : pagi pak.
Pak atmo : sulastri bagaimana dengan sekolah ini
apa kamu betah? Apa kamu sudah mendpat banyak teman selama 3 bulan terakhir
ini?
Sulastri : saya senang dan saya sangat betah
pak. Saya juga udah punya teman pak.
Pak atmo : oke baiklah kalau begitu.
Bella : apa apaan ini, kenapa dia bisa betah, padahal dia kan
selalu gue bully. Kurang ajar dia mulai cari muka lagi. Lihat aja gue gak akan
biarin loe betah gue bakalan buat loe mampus. (ucap bella dalam hatinya).
Sulastri bilang gitu karena
dia ingat apa yang dikatakan oleh Jean, kalau dia mau betah dan lama sekolah
disitu dia harus bisa kalahkan bella dan kawan-kawannya. Dia jangan mau kalah
di bawah perintah bella.
Pelajaran kali itu dimulai
pak atmo dengan menjelaskan topiknya dengan penuh wibawa. Tidak lama setelah 40
menit mereka belajar Bel sekolah pun berbunyi menandakan untuk siswa/ break. Saat
break bella dkk mulai lagi untuk membully sulastri, menghinanya bahkan gak
segan segan untuk mempermalukannya dengan kelas lain. Selesai bella dkk
membully sulastri mereka ingin pergi kekantin tapi saat mereka hendak kekantin
Jean memukul meja dengan sangat keras. Ternyata alas an dia memukul meja karena
dia sudah sangat tidak tahan dengan prlakuan bella dan teman-temannya. Dia
enggak tega dengan perlakuan mereka pada sulastri , mereka terlalu sok dan
angkuh. Sampai-sampai mereka buat sulastri nangis karena mereka hina-hina
setiap harinya. Jean murka saat itu. Bella dkk sangat heran dengan perlakuan
Jean saat itu.
**skip**
Bella : guys,, loe tadi pada lihat gak kalau sih kampong ini
cari muka lagi sama pak atmo?
Beby : iya gue lihat bel, sok banget tau.
Barbara : hmm. Bener banget tuh. Dasar kampong
loe.
Bella : heh, loe kemarin bilang kalau kita bersaing secara
sehat, tapi apa loe selalu cari muka sama guru-guru. Apa maksud loe kampong?
Sulastri : aku gak cari muka kok didepan guru
bel.
Bella :trus kenapa loe jawab loe baik-baik aja selama
disekolah ini?
Sulastri : memang aku baik baik aja kok bel.
Bella : dengar y aloe itu kampong, loe itu udik, loe itu gak
cocok ada di sini, loe itu cocoknya ada di kampong sana gabung sama orang-orang
kampong loe yg udik itu.
Sulastri : bel kamu kok ngomong gitu sih sama
aku. Kamu kok sering banget sih hina aku.
Bella : heh dengar ya. Sebelum loe ada disini, kedaan kita
semua itu baik-baik aja, tapi semenjak ad aloe disini, semuanya berubah loe tau
itu. Loe itu Cuma Parasit kampong. Paham loe.
Sulastri menagis
sejadi-jadinya, untuk kali ini perkataan bella sangat melukai hatinya.
Bella : anak kampong cengeng loe. Guys kita kekantin yok…
Beby,barbar: yuk bel.
Jean : (memukul meja dengan keras). Gila ya loe bel, dimana
sih otak loe heh loe udah buat dia nangis loe belum minta maaf sama dia dan loe
belum jelasin apa sebenarnya salah dia ada disekolah ini. Bel dengar dia gak
ganggu loe. Loe yang cari masalah sama dia. Gue tau dan semua orang tau loe
memang ank yang cerdas dan berprestasi, bahkan orang tua loe sangat
berkecukupan. Tapi loe masih aja bisa hina orang lain. Gak nyangka gue loe
separah itu.
Bella : shut up! Apa urusan loe disini, heh gue gak ada
urusan sama loe. Gue berurusan sama anak kampong ini.
Jean : loe,,,looe yang diam bel. Loe yang diam, dia teman
gue sekarang dan loe gak bisa seenaknya ngejek apa lagi bilang dia anak
kampong. Urusan sulastri jadi urusan gue sekarang.
Beby : eh jean loe diam aja deh, loe gak ada urusan disini.
Jean : dan loe juga diam, karena gue lagi ngomong sama
bella, bukan loe dan loe (menunjuk beby dan Barbara).
Bella : songong loe ya je,, dasar orang aneh. Oh loe bilang
loe temannya dia sekarang jangan jangan loe ketularan kampug lagi.
Jean : loe bilang gue apa, loe bilang gue aneh. Gue emang
diam selama ini, tapi bukan berarti gue diam ngelihat gerak-gerik loe buat
ngebully sulastri. (mendekat kewajah bella).
Bella : oh jadi loe nantang sama gue. (mendekat dan tiba-tiba
tangan bella lansung menjambak rambut jean)
Mereka pun berantam saat itu,
disaksikan banyak temannya dan, ternyata beby dan Barbara memanggil pak atmo ,
mereka memberitahukan kalau jean dan bella berantam dikelas.
**skip**
Ruang kerja pak Atmo
Pak atmo :apa maksud kalian tadi?
Bella : ini pak jean, dia yang mulai duluan.
Jean : iya pak memang saya yang mulai duluan, tapi kan pasti
ada sebabnya pak.
Bella : loe nya aja yang terlalu lebay.
Pak atmo : udah-udah. Jean kamu kembali saja
kekelas.
Jean : baik pak.
Pak atmo : saya tau apa masalah kamu tadi dengan
jean. Bapak tau kamu bermasalhnya sama sulastri anak baru kelas kita itukan?
Bella : iya pak. Saya gak suka lihat dia, dia terlalu cari
muka didepan guru-guru, dengan wajahnya yang sok polo situ pak.
Pak atmo : ya ya saya mengerti, kamu pasti enggak
mau ka ada saingan kamu disekolah?
Bella : iya pak.
Pak atmo : bapak punya solusinya. Bapaknya teman
kenalan dia seorang dukun kamu datang saja kapanpun kamu mau, dia selalu
menerima pasien-pasiennya.
Bella : dukun pak?
Pak atmo : iya ini alamatnya(sambil member secarik
kertas)
Bella : ya sudah saya permisi ya pak.
Pak atmo : ya silahkan.
Bella sebenarnya tidak tau
apa tujuan pak atmo memberi tau dia tentang dukun itu dan menyuruhnya untuk
kedukun. Tapi biar bagaimana pun bella harus pergi kesana karena dia ingin
sekali untuk membuat sulastri menjadi tidak betah disekolah itu.
**skip**
Rumah Dukun
Pak dukun : ini nak, saya punya obat yang dapat
membunuh orang secara perlahan. Saya sudah tau tujuan kamu apa kesini. Kamu
dapat memberikan ini untuk teman kamu yang kamu benci itu.
Bella : oke pak oke. Saya akan berikan.
Pak dukun : tapi sebelumnya ada hal yang harus kamu
lakukan selama kamu memberikan obat itu padanya.
Bella : apa itu pak dukun?
Pak dukun : kamu harus menaruh obat ini didalam
makanannya, dan kamu harus pura-pura baik padanya agar dia tidak curiga.
Bella : itu bukan masalah pak. Saya akan melakukannya. Klau
gitu saya permisi pulang pak. Terima kasih atas oabtnya. Ini uangnya.
Pagi harinya bella mulai
untuk melakukan misinya memberi makanan kepada sulastri dan tidak lupa untuk
menaburi obat yang diberikan dukun itu padanya. Begitulah setiap harinya bella
bersikap baik pada sulastri, Jean yang teman dekatnya sulastri sekarang sangat
heran dengan perubahan sikap bella, tapi dia juga senang karena sudah tidak ada
keributan lagi antara sulastri dan bella. Jean dn sulastri melewatinya tanpa
ada rasa curiga sedikit pun.
Hingga suatu saat bella dan
sulastri berbincang-bincang sangat akrab di taman sekolah, mereka sudah seperti
teman yang sangat dekat bahkan bisa dibilang akrab. Sampai-sampai beby dan
berbara heran melihat sikap bella. Hingga suatu saat bella merasa sayang kepada
sulastri sebagi teman, dan dia mengajak kedua temannya untuk kembali lagi
kedukun meminta obat penawar racun obat mematikan itu. Dia tidak ingin terjadi
sesuatu pada sulastri, apa lagi untuk membunuhnya.
Bella : guys sepulang sekolah ini pokoknya kita harus kembali
lagi ke dukun itu, gue gak mau terjadi sesuatu yang buruk pada sulasrti.
Beby : loe kok berubah sih belakangan ini bel, heran deh
gue.
Barbara : bener tuh bel, loe jadi sering sama
sih anak kampong itu sekarang.
Bella : diam! Dia bukan anak kampong!
…..
Bella : eh,eh maaf. Gue gak bermaksud bentak loe Barbara.
Tapi please temenin gue nanti kedukun itu.
Beby : ok. Kita temenin loe.
Skip**
Bella :
pak dukun, pak dukun… (sahut bella keras)
Beby : shhttt,, loe rebut deh bell.
Bella : pak dukun,,, saya datang ini, bella.
Pak dukun : yaya,masuk !
Bella : pak dukun saya ingin minta obat penawar racun itu,
saya gak ingin sulastri teman saya itu meninggal pak. Saya gak tega, ternyata
dia anak yang baik, saya aja yang terlalu posesif sma dia pak. Pak saya mohon.
Pak dukun : oke oke sebaiknya kamu tenang dulu.
Bella : iya pak.
Pak dukun :hmm begini bella, sebenarnya obat yang kamu
pegang itu bukan lah obat yang bisa membuat orang meninggal, tatapi obat yang
kamu pegang selama ini hanyalah vitamin yang saya berikan, saya melakukan itu
agar kamu dan teman kamu itu tidak saling bertengkar lagi. Saya bersyukur kalau
kamu sudah tau mana yang baik sekarang.
Bella : apa?? Bapak lagi tidak sedang bercandakan?
Pak dukun : tidak nak, saya tidak bohong.
Bella : baiklah pak. Terima kasih. Kalau begitu kami permisi
pulang pak dukun.
Pak dukun : iya.
Bella sangat lega mendengar
perkataan dukun itu,dia senang kalau sulastri tidak akan meninggal. Dia sudah
sangat sayang sama sulastri sama seperti dia sayang beby dan Barbara.
**skip**
Sekolah..
Bella : sulastri maafin aku ya atas semua tindakan jahat gue
sama loe selama loe sekolah disini. Gue tau gue yang salah, gue ngelakuin itu
bukan karena apa apa kok. Gue Cuma…
Sulastri : kamu Cuma gak ingin ada saingan aja
kan bel. Aku ngerti itu kok, aku tau gimana perasaan kamu. Kamu Cuma gak ingin
prestasi kamu disekolah ini menurun karena ada aku. Aku tau semua itu dari
Jean.
Oh
ya dan satu lagi, seharusnya kalau kamu mau prestasi kamu meningkat kamu harus
mau bersaing secara sehat dan bukan dengan kekerasan.
Bella :oke oke, gue ngerti kok. Loe maafin gue kan ?
Sulastri : aku udah maafin kamu kok bel,
menurut aku itu wajar.
Bella : makasih ya lastri, loe memang baik. Hei kalian berdua
kalian juga minta maaf sama sulastri. Cepat sekarang ( sambil mengulurkan kedua
tangan beby dan Barbara.)
Barbara : gue minta maaf ya lastri, gue udah
kelewatan sama loe selama ini. Gue harap itu gak usah diingat-ingat lagi ya.
Beby : gue juga. Maafin gue lastri.(dengan nada datar).
Sulastri : aku maafin kalian kok. Kalian juga
minta maaf sama jean sekaligus bilang maksih sama dia karena dia udah kasih tau
aku tentang kalian dan aku bisa memahami kalian.
Bella : thanks ya je,, atas kejadian kemarin gue jadi sadar
sekarang, gue juga minta maaf udah ngejambak loe.
Beby : maaf udah ngebentak loe kemarin.
Barbara : gue juga ya.
Jean : gue senang loe semua berubah, gue harap ini permanen.
Bella, Barbara Beby : pasti!
Keadaan belajar mengajar di
kelas mulai kejadian itu menjadi sangat tenang dan aman dari keributan lagi.
Tidak ada kata kata kampungan yang keluar lagi dari mulut bella dan
teman-temannya. Mereka semua sekarang berteman baik, bahkan dalam pelajaran pun
mereka saling bekerja sama.
Hingga suatu saat…
Pak atmo ; pagi anak-anak…
Siswa/i : pagi pak..
Pak atmo : sebelum kita lanjutkan pelajarannya
bapak ingin bertanya. Tumben kelas ini aman, sejak kapan dan ada apa?
Barbara : sejak bella dan sulastri berteman
pak.(sahut Barbara dari bangkunya)
Bella : shh.. apaan sih loe. Gak lucu tau.
Barbara : haha,,,kenyataan kan. Apa loe malu
punya teman kayak sulastri.
Bella : gak, gue sama sekali gak malu. Yakan
sulastri(merangkul sulastri, yang diikuti sahutan murid lainnya)
Pak atmo :haha,,, gak sia sia saya menyamar jadi
dukun. Semuanya berjalan baik dan mulus-mulus.( ucap pak atmo keceplosan
didepan kelas)
Akhirnya semua siswi
berteriak menyahut perkataan pak atmo tadi, mereka tidak percaya kalau ini
semua akal akalannya pak atmo. Tapi bella senang karena ini bisa membuatnya tau
apa arti pentingnya pertemanan, dan arti pentingnya menghargai seseorang itu,
bukan Cuma hanya orang kaya, tapi orang bawah juga harus dihargai.
Nah oleh karena itu
teman-teman, dari kesimpulan drama kami ini kami menyampaikan pesan didalamnya :1. Kalau mau berprestasi harus bergiat belajar
dan bersainglah secara sehat
2.
hargailah setiap manusia baik itu yang miskin sekalipun, maupun yang kaya.
Karena ketahuilah kita semua sama dihadapan Yang Maha Kuasa.
SEKIAN