Jumat, 04 September 2015

DEALY


Aku tau Tuhanlah yang sudah mengatur semuanya, yang kelak Dia berikan yang terbaik untuk kita. Oh ya ampun, baru aku tersadar kembali betapa hebatnya kekuatan dalam dirimu hingga membuatku menulis selama ini tentangmu yang menjadi inspirasi ku menulis. Tak tau kah kau, bahwa selama ini hal hal yang kau lakukan ada disetiap tulisanku? Lihat, lihat betapa hebatnya dirimu membuatku melakukan itu semua.
Aku masih mengingatmu walaupun kau sudah sangat jauh denganku. Aku masih mengenal baik dan jelas bagaimana wajahmu, watakmu, sikap, dan sifatmu ntah kenapa semua itu masih bisa kuhapal baik sampai sekarang.
Tapi, memang aku juga tidak merancang apapun untuk tidak mengingatmu, tak terlintas dipikiranku untuk benar-benar melupakanmu, walaupun saat kau benar-benar tak mengingatku lagi. Aku hanya berharap banyak pada waktu supaya mempertemukan kita lagi, tak peduli saat apapun itu. Baik itu juga saat kau sudah memiliki seseorang disampingmu. Aku menitikkan air mata saat aku mengingat wajahmu, aku tersenyum-senyum sendiri saat aku mengingat semua kelakuan konyolmu, dan aku juga mendengarkan suaramu saat aku merindukanmu. Kau benar-benar alasanku untuk menulis ini semua, semua tentangmu!
Bahagiaku mengenalmu didalam hidupku, walau itu juga masih tetap terhalang waktu, waktu yang mempertemukan kita, waktu juga yang memisahkan kita.

Kita Bersahabat


Aku memperhatikan dia lebih dari kau memperhatikannya, aku menyayangi dia lebih dari yang kau tau, dan aku mencintai dia lebih-lebih didalam hatiku.
Sebagai seorang manusia biasa aku belum begitu mampu untuk mengenal diriku lebih jelas, belum ku tau hingga sekarang apa batas kemampuan diriku. Aku menyayangimu sebagai seorang sahabat terbaik yang kumiliki, bahkan lebih dari seorang sahabat, kau adalah keluarga kedua yang aku miliki hingga saat ini, yang mengerti bagaimana aku. Tapi dibalik itu semua aku sendiri tak begitu mengenal diriku bagaimana sebenarnya, tak bermaksud menghianatimu sahabat sedikit pun tak terlintas dan tak kurencanakan. Tapi apa yang bisa kuperbuat, aku menyayangi kekasihmu layaknya dia kuperlakukan sebagai kekasihku juga, tak ada maksudku untuk mengingini dia untuk ku, aku tak akan pernah menyakitimu sesaat ketika aku ingin menyakitimu aku akan teringat visi dan misi kita sebagai sahabat, aku mengingat janji-janji yang pernah kita buat untuk saling jujur dan tidak akan menyakiti satu sama lain yang olehnya seharusnya kita akan menceritakan apapun yang terjadi pada masing-masing kita untuk dirundingkan dan dicari jalan keluarnya. Tetapi itulah yang menjadi masalahnya, kau sahabatku, jika aku menceritakan apa yang sebenarnya terjadi aku akan melanggar dua janji itu sekaligus dan aku akan amat sangat menyakiti perasaanmu, aku akan mencari jalan bagaimana untuk aku menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi padaku, yaitu dengan bahasa tubuh yang kau mau. Yang perlahan aku menampakkan bagaimana aku sangat menyukai kekasihmu dan perlahan pula aku menampakkan bagaimana aku menjauh dan perlahan aku melupaknnya. Tidak, tidak! Aku tidak akan mencoba melupakannya, tapi aku akan mencoba tak memalingkan pikiran ku padanya, dan berfokus pada mu sahabatku, visi misi dan janji yang kita punya. Aku memang menyanyangi kekasihmu, tapi itu tak lebih dari rasa sayang dan bahagianya aku memiliki sahabat sepertimu yang ingin aku miliki hingga akhir, untuk lebih meyakini bahwa aku mempunyai orang yang sangat baik untukku, bahwa aku memiliki orang yang hebat didalam hidupku, yaitu kau sahabat, kau adalah orang terhebat dan keluarga kedua buatku. Mana mungkin aku akan melakukan hal yang salah untuk yang kedua kalinya, aku bodoh bila melakukannya. Terima kasih telah menerimaku sebagai sahabatmu. 

Kekuatan itu yang telah menyatukan kita berdua


Kita memiliki banyak perbedaan dan sangat minim persamaan. Perbedaan yang mencolok dari kita berdua adalah jarak umur yang sangat jauh, memang itu bukan menjadi alasan utama untuk ku, tetapi itu menjadi alasan yang pertama yang nyata terlihat untuk kedua orang tuaku mengingat aku masih duduk dibangku sekolah menengah atas(SMA). Awal aku melihatmu kau bukan orang yang menurutku romantis dan serius, mengingat pakaian yang kau kenakan disaat aku pertama kali melihatmu. Begitu bodoh dan sama sekali tidak menarik.
Itulah yang ada dipikiranku, dan aku tidak tau menahu apa yang ada dipikiranmu tentang bagaimana kau pertama kali melihatku sebagai seorang wanita, terlebih lagi seorang anak ABG SMA. Walau begitu Aku menyukai saat-saat pertama kali melihatmu, menurutku kau seorang yang kukuh dan tegas, kau tidak takut dengan tantangan.
Aku bahagia karena waktu mempertemukan kita kembali di satu kesempatan, aku masih menghapal jelas wajahmu dimemoriku karena aku sebenarnya menunggu-nunggu saat itu, saat kapan dan dimana kita dipertemukan kembali. Ternyata kau adalah seorang yang pekerja keras, kau memang bukan anak kuliahan atau apalah itu namanya. Pertemuan kedua ini memakan waktu yang lebih lama untuk melihatmu, kita satu organisasi dan kita satu “halaman”, kau ternyata senior yang diberi tugas untuk mengajari kami tentang alam. Selama sepekan kita bersama belajar tentang alam, kau hebat kau berani dan kau kuat, aku menyukaimu!!
Aku melakukan banyak hal dialam bersamamu, disampingmu. Aku bahagia dengan semua yang kau lakukan untuk kami para junior terutama untukku, kita pun mulai dekat dan akrab masih sebatas teman cerita, teman curhat, teman tertawa, teman menangis, dan hingga membuat kita sebagai kedua orang teman ini menjadi lebih mengenal karakter satu sama lain, yang pada akhirnya berujung pada kejujuran hati masing-masing.
18 tahun umurku dan 25 tahun umurmu, perbedaan umur yang cukup jauh menurutku. Bersamamu aku bahagia, kita selalu adventure bersama dialam. Hampir setahun kita menjalani hubungan ini, dan pun aku menyelesaikan SMA-ku. Sebelum aku menyelesaikan sekolah ku di SMA kau datang kerumahku bertemu dengan kedua orang tuaku, ntah apa yang kalian perbincangkan diruang tamu aku tak tau dan sama sekali tak mendengarnya dari dalam kamar. Tetapi mulai saat itu kau tak pernah tampak lagi dihadapanku, tak ada keberanianku untuk menanyakan kepada kedua orang tuaku tentang apa yang kalian perbincangkan, aku hanya mencoba berpikiran positif. Dua bulan kau tak ada kabar sama sekali, bahkan di social media kau tak pernah muncul dan aku pun sama sekali tak bisa melihatmu dimanapun. Kelulusan yang kudapatpun hasilnya bukan hasil yang kuinginkan, ntah mengapa aku sangat-sangat tidak focus selama kau jauh dariku, terlebih lagi tak ada kabar darimu yang kudengar.
Setahun berlalu, setelah aku sampai pada titik kepenatanku mencarimu, kita dipertemukan kembali. Tetapi pertemuan ini bukan dalam proses pencarianku selama ini. kau yang datang padaku kembali membawa cinta itu, kau benar-benar telah hadir kembali keduniaku, kau ada dihadapanku! Kau menceritakan semua apa yang sebenarnya terjadi selama setahun lebih ini kau menghilang, orang tuaku bukan memberikan misi untukmu tetapi mereka ingin anak perempuan satu-satunya mereka mendapatkan yang nantinya akan menjadi selamanya untuk laki-laki yang benar-benar percaya pada dirinya dia mampu dan dia PANTAS, yang mampu datang kembali dan menemui kedua orang tuaku dengan janjinya. Dari semua yang kau ceritakan padaku, satu kalimat yang membuatku benar yakin nyaman berada disisimu, yaitu bahwa “aku bukan menghilang selama ini, aku menjagamu selama ini berada dekat disisiku, menjagamu,menjagamu, dan menjagamu untuk meyakinkan kepada diriku sendiri kalau aku benar-benar pantas untukmu, dan kau juga pantas menjadi sosok seorang perempuan untuk melengkapi hidupku hingga saatnya nanti, melihat ketulusan dan kepercayaanmu kepadamu bahwa aku akan kembali lagi untukmu, itulah yang Tuhan bisikkan kepadaku untuk harus dan benar memilihmu.”

Selasa, 24 Februari 2015

Kata kata-Romantis


Hanya kekecewaan yang kurasakan saat ini, aku kecewa melihat sifatmu belakangan ini. tetapi kalau difikir-fikir kekecewaanku ini tak terarah dan tak berarti mengingat kau dan aku tak ada hubungan selain teman, itupun teman yang dapat dikatakan tidak cukup dekat. Tapi apa yang bisa kuperbuat? Kekecewaan itu terjadi karena kau ku anggap menjadi salah satu dari kehidupanku, kau ku anggap sebagai orang yang konkrit dalam hidupku walaupun aku tau aku adalah orang yang abstrak bagimu. Tapi taka pa, aku mengerti akan hal itu mengingat aku bukan siapa-siapa buatmu. Kau anggap aku tak ada dalam hidupmu dan kau acuhkan aku. Kau mengerti aku menyukaimu tetapi tetap kau acuhkan aku. Hei kau! Kau tak perlu melakukan apapun selain kau tetap meanmpakkan wajahmu dihadapanku agar hari-hariku berbunga. Ku mohon jangan sekalipun kau menghilang dari hadapanku. Walau kau tak tau apa maksudnya itu, maksud dari arti kata kau menampakkan wajahmu dihadapanku, ya aku tau memang suatu saat nanti kita pasti akan berpisah, mungkin untuk waktu yang lama, sangat lama. Ohh aku tak sanggup harus melakukan ini, aku tak akan bisa  untuk tidak mendengar suaramu dan melihat matamu.
Kau mungkin melihatku sebagai orang yang naif jika kukatakan itu, tapi itulah kenyataan. Aku ingin tetap dan selalu menatapmu. Walau kau tak sepenuhnya ingin selalu menatapku.
Tetapi dari perjalananku menyukaimu ntah mengapa hatiku mengatakan kau membalas rasa itu. Dari setiap kau berbicara padaku dan caramu melihatku tak sengaja, rasa sayang yang ingin kumusnahkan malah seakan semakin dalam kulimpahkan padamu. Tapi seperti yang kukatakan tadi, mungkin itu hanya perasaanku saja. Maaf aku belum berani mengatakan tentang perasaanku padamu, bukan karena aku takut. Tapi ada satu kalimat yang tak sengaja ku baca dari jejaring social milikmu yang membuatku tak akan mengatakan perasaanku ini PADAMU.

Terima kasih telah mengisi hari-hari ku dengan senyum dan tawamu, walaupun senyum dan tawamu itu terkadang bukan kau lontarkan buatku. Tapi aku sangat bahagiaaaaaaa. 

Rabu, 18 Februari 2015

Puisi-Kumpulan Puisi

Kali ini aku bakalan ngepost puisi2 nih.
cekidot :D


Patah Hati
Karya:Julya Purba


Aku yang pernah engkau kuatkan
Aku yang pernah kau bangkitkan
Aku yang pernah kau beri rasa
Saat aku kesepian
Engkau hinggap dihatiku

Namun kini kau menghilang
Bagaikan ditelan bumi
Tak pernahkah kau sadari
Arti cintaku untukmu

Hari hariku bagaikan sayur
 tak bergaram engkau membuatnya hambar
Setiap hari alunan suaramu terlintas di telingaku
Namun semua telah tiada engkau pergi
jauh dari dasar hatiku

kapan engkau kembali wahai penguasa
hatiku hatiku tercabik-cabik tanpa hadirmu
oh cinta mengapa engkau hadir dalam hidupku
aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
 aku tenggelam dalam lautan luka dalam



 Perjuangan Ibu
Karya:Julya Purba


Hangat dalam dekapanmu
Memberikan aku kedamaian
Tulusnya cintamu lembutnya kasihmu
Takkan pernah terbalaskan

Sembulan bulan engkau mengandungku
Engkau membawaku kemana engkau pergi
Engkau tidak pernah mengeluh disaat aku
berontak didalam tubuhmu bahkan kutunjang

Ibu setelah aku lahir
perjuangan bukan berarti usai
Engkau harus menjaga menafkahi
bekalku dimasa depan
Engkau banting tulang demi kami anak mu

Sungguh mulia kau ibu
Kasihmu sepanjang masa
Cintamu seluas jagad raya
Sampai akhir hayatku jasamu
tak akan terbayar

Engkau tidak berharap yang lain
 hanya keberhasilan dan kebahagiaan
untuk masa depanku
hanya ucapan terimakasih yang bisaku ucapkan ibu



Hari IBU
By: Jessica Tiara Sitompul



Tahun demi tahun, bulan demi bulan dan
Hari demi hari telah kita lalui bersama
Tak terlewatkan sedetikpun waktu itu
Kita melewatinya bersama

Aku bagaikan parasut
Yang tak bisa hidup tanpamu
Yang bisa saja merugikanmu.
Tapi yang kuinginkan adalah menjadi parasut
Yang menguntungkan buatmu

Selamat hari IBU
Terima kaish telah melahirkanku kedunia
Terima kasih selalu ada untuk membesarkanku
Terima kasih Tuhan telah memberikanku
Seorang Ibu yang hebat dan kuat
Dan terima kasih telah menjadi Ibuku

Video Super junior









Indonesian Idol Junior-Video Kumpulan



















Video SNSD - Mr Mr


SNSD(GG)
MR MR MUSIC VIDEO























Drama Sekolah

sebelumnya aku mau ucapin
Gong Xi Fat Cai(selamat tahun baru imlek) buat yang ngerayain.

aku bakalan post drama. jengjeng
ini diaaa




Anak Baru Itu…….
By: Jessica Tiara Sitompul

Tokoh:
Sulastri            : seorang murid yang pintar, cerdas, lugu dan sedikit kampungan
Bella               : anak yang pintar, suka iri, angkuh
Barbara         : sedikit tulalit, kejam, pandai
Beby               : exotic, pendendam, angkuh, pandai
Jean               : cuek, pandai dan Misterius
Pak Atmo      : Guru sejarah, berwibawa
Dukun Sukroman


Di Pusat Kota Jakarta, terdapat salah satu sekolah yang dapat dikatakan sekolah yang ternama di wilayah itu. Dimana diseoklah itu juga terdapat siswa/I yang pandai pandai nan cerdas, yang sering mengikuti Olympiade antar kota dan selalu menang.
             Bella Sungkeman yg akrab dipanggil Bella, Beby SasrtoWijoyo yg akrab dipanggil beby, dan Barbara Brusli yg akrab dipanggil Barbara. Mereka biasa dipanggil (3B), dan terdapat satu anak lagi dikelas mereka yg berprestasi Jean. Terlebih untuk bella, dia sering mendapat juara dikelas maupun juara umum sekolah, tapi dibalik otaknya yg cerdas dia memiliki sikap dan sifat yg buruk. Karena dia pandai dan anak org kaya dia sangat angkuh dan merasa yg plg hebat.
Sampai terkadang guru guru berfikir untuk mengeluarkan bella dan teman-temannya karena sikap angkuh mereka dari sekolah, tapi karena mengingat prestasi yg luar biasa, guru-guru mengurungkan niatnya. Suatu saat kelas mereka menerima murid pindahan, Sulastri namanya, dengan kehadiran Sulastri dkelas dengan watak yg baik, pintar dan disenangi guru Bella murka dia berencana untuk menghabisi sulastri. Namun perlakuan Bella selalu dipantau oleh siswi yg Misterius dikelas mereka, Jean…

**skip**
“Dalam Kelas”

Pak Atmo      : Selamat pagi anak-anak…
Siswa/i            : Pagi pak..
Pak Atmo      : mengingat sekolah kita yg popular, tahun ini disemester Genap, kita kedatangan siswi baru pindahan dari Mojokerto. Sulastri termasuk anak yg pandai. Nah untuk kamu bella kamu punya saingan baru disini. Sulastri ayo perkenalkan nama kamu.
Sulastri            : Hai teman-teman..
Siswa/i            : Hai..
Sulastri            : perkenalkan nama saya Sulastri sendiana syafitri sumargonkurso sutembem, saya murid pindahan dari Mojokerto, alamat saya tepat dibelakang sekolah ini..
Pak Atmo      : sudah cukup! Sudah!
Sulastri            : ha? Iya Pak iya.
Bella               : nama loe norak banget sih, sulastri. Hahaha
Beby               : hah, bener banget itu… hahahahahhhh
Pak atmo       : sudah-sudah jangan diperpanjang. Ok sulastri Silahkan kamu duduk, ditempat yg kosong disana tepat disamping Jean.
Sulastri            : baik pak.
Pak atmo       : saya harap kalian semua langsung dapat bersosialisasi yg baik dengan dia. Ingat dia bukan siswi yg ada di Mojokerto lagi, dia sekarang sudah menjadi siswi sekolah kita. Paham ?
Siswa/i            : paham pak.
Pak atmo       : ok baiklah anak anak, kita lanjutkan pelajaran minggu lalu. Oh iya buat Sulastri kamu kongsi dulu dengan Jean ya. Buka buku sejarahnya halaman 36-39 mengenai Kolonialisme di Indonesia. Ada yg tau apa itu kolonialisme dan imperalisme?
Siswa/i            : enggak tau pak.
Pak atmo       : ya ampun, itu aja enggak tau. Kan semua ada dibuku, tinggal    bacakan?

Pak atmo memulai pelajaran sejarahnya pagi itu dengan penuh semangat. Namun saat pak atmo menjelaskan tiba-tiba Handphone pak atmo bordering dan dering telepon itu dari Kepala Sekolah. Kepsek memanggil pak atmo agar segera kekantor karena ada yag mau disampaikan kepala sekolah padanya.
Saat pak atmo pergi Bella menghampiri tempat duduk sulastri dan disitu bella menjelaskan tentang apa saja peraturan dan hak kuasa (3B) disekolah itu, tak jarang perkataan bella menyakiti perasaan sulasrtri, salah satunya dia sering menghina nama sulastri yang agak norak ditelinganya.

Pak atmo       : maaf anak anak bapak ada panggilan dari kepala sekolah untuk segera kekantor sekarang. Kalian belajar sendiri dulu untuk saat ini yah. Bapak pergi dulu
Siswa/I            : ya pak.
Bella               : “hei anak cupu loe pindahan dari mana” (menghampiri sulastri
Sulastri            : mojokerto mbak (sambil tunduk)
Bella               : mengangkat dagu sulastri “mbak…mbak…loe piker gue mbak mbak  tukang miso jalanan? Panggil gue bella. Dasar orang ob agu. Heh orang kampong denger ob ag adalah orang nomor satu disekolah ini, jadi loe jangan sok-sok pintar dan cari muka sama guru-guru, ingat apa kedudukan loe disekolah ini. Loe itu Cuma anak kampong yg nyasar kekota. Paham loe Kampung!
Sulastri            : i…iiyy..iya  mbak, eh maksud saya bella. Kamu kok ngomong gitu, aku kan gak ada salah sama kamu, kenapa kamu marah-marah sama aku? “gugup”
Bella               : hei Barbara, sini deh! Anak lugu ini sok pintar, lihat sok rajin lagi. Udah gitu dia berani lagi jawab jawab perkataan gue. Apa apaan ini. (menarik buku sulastri)
Barbara         : hei ob ague lihat. Apa ini?? (sambil mengoyak-ngoyak buku sulastri).                            Hei dengar ya anak kampong, jangan sok rajin deh loe. Ngerti!!!

Begitulah setiap harinya perlakuan bella dan teman-temannya kepada sulastri, dengan memberanikan diri setelah beberapa bulan sekolah disitu sulastri bercerita kepada Jean teman duduknya disamping. Semua cerita sulastri mengarah kepada Bully-bullian bella dkk. Namun jean hanya bersikap santai dan dingin terhadap cerita sulastri.

Sulasrti            : hei kamu kok setiap hari diam-diam aja sih?
Jean               : (hanya diam)…
Sulastri            : hei kamu kok diam aja sih..
Jean               : hmm…

(Karena gemes terhadap Jean sulastri agak membentak.)
Sulastri            : hei !!!( membentak)
Jean               : apa sih…
Sulastri            : maaf,, maaf karena udah bicara kasar sama kamu. kamu kok diam aja sih, aku pengen cerita sama kamu, karena aku gak tau lagi aku mau cerita sama siapa.
Jean               : udah lah. Lain kali aja ceritanya. Aku mau belajar nanti kita kan ada Ujian.
Sulastri            : tapi aku mau cerita…
Jean               : shhh… awas, aku mau belajar dulu.

Stelah pembicaraan itu tiba tiba pak atmo datang dan memberikan ujian pada seluruh siswa/i kelas XI IPA. .. Pak atmo kemudian membacakan soal soal yg akan mereka ujiankan.

Pak atmo       : baiklah anak-anak kita akan ujian. LPBS pertama, semua keluarkan secarik kertas. Hitungan ketiga buku paket dan catatan kalian dikumpul dari belakang kedepan. Sekarang!
Iya no. 1 …..

*skip*
Selesai ujian pak atmo membacakan nilai yg diraih seluruh siswa/i, tampaknya bella tidak senang karena sulastri berhasil meraih nilai tertinggi..

Pak atmo       : Bella nilainya 99
Jean nilainya 98
Beby nilainya 98
Barbara nilainya 97,5
Dan untuk kamu bella, sepertinya kamu sekarang telah punya sainagn baru dikelas dan disekolah.
Untuk sulastri nilai kamu 100 (semua siswa terkejut, termasuk Bella)
Barbara         : what,,, gak mungkin bella bisa dikalahkan oleh anak kampungan itu pak. Bapak pasti salah hitung dan salah periksa jawabannya pak.
Beby               : bener itu pak, coba deh bapak periksa lagi…
Pak atmo       ; bapak gak mungkin salah, itu memang udah jawaban akhirnya. Memang bapak yakin kalian semua pasti akan kaget, sedangkan bapak aja kaget waktu memeriksanya. Oleh itu untuk kamu bella jika kamu ingin mendapat nilai yg bagus lagi, kamu harus lebih bergiat lagi. Mengerti!
Bella               : iya pak. Saya mengerti (dengan muka marah)
Jean               :  bagus sulastri, (hanya tersenyum sinis)
Bella               : awas loe ya anak kampong(dalam hati). Guys kita nanti setelah pulang sekolah harus tahan sulastri di dalam kelas.( ucap bella lewat BBm nya untuk teman-temannya.)
Beby               : oke.
Barbara         :oke.

Akhirnya bel sekolah pun berbunyi, menandakan hari itu pak atmo menyelesaikan pelajarannya dikelas XI IPA. Mereka semua pulang dengan tertib dan senang. Tapi tidak dengan Bella dan teman-teman. Mereka akan melakukan apa yang telah mereka rencanakan tadi untuk member
Untuk member pelajaran kepada sulastri.

Bella               : heh loe anak kampong.
Sulastri            : ya bel.
Bella               : loe mau kemana?
Sulastri            : mau pulang bel.
Beby               : buru buru amat loe mau pulang. Loe mau belajar, loe mau belajar untuk cari muka di depan pak atmo.
Barbara         : heh loe senang tadikan karena bella nilainya dibawah kamu? Hah iya kan…
Bella               : jawab kampong! Loe bahagia kan karena udah bisa ngalahkan gue.
Sulastri            : enggak kok bel, lagian aku tadi mana tau kalau aku bisa dapat nilai 100.
Beby               : gak usah sok belaga lugu deh loe. Dasar kampong!
Bella               : heh loe dengar ya. Kesempatan loe buat dapat nilai tertinggi itu Cuma sekali aja. Gue gak akan ngebiarin loe makin meraja lela. Dengar loe!!!
Barbara         : dengar gak loe dengan apa yg dibilang bella?
Sulasrti            : aku dengar kok, ya udah kita sainagn secara sehat aja bel. Kalau kamu memang anak yg pintar, seharusnya kamu berusaha.
Bella               :nyolot banget loe ya, loe liat aja nanti. (sambil mengajak teman –temannya pergi)
**skip**
Pagi hari di Sekolah

Bella               : hai guys..
Beby,            : hai bel..         
Barbara
Bella               : kita kekantin yok gue lapar nih…
Beby Barbara: oke ayok, gue juga tadi belum sarapan.
Bella               : c’mon. capsus
Saat mereka hendak berjalan menuju pintu keluar mereka berpapasan dengan sulastri. Sulastri menyapa bella dan teman temannya tetapi Bella teman temannya mengabaikannya.
Sulastri            : kenapa sih, apa sih salah aku sama mereka. Kok sampai mereka sangat membenciku? (Tanya sulasrti dalam hatinya).
Jean               : (melihat sekilas sulastri.)
Sulastri            : hai jean…
Jean               :hmm…
Sulastri            : kamu orangnya kok dingin banget sih sama aku. Apa aku juga ada salah ya sama kamu? Kalau ada aku minta maaf ya.
Jean               : apaan sih loe. Apa loe gak lihat gue juga dingin sama semua murid murid di kelas ini?
Sulastri            : iya sih,, tapi aku pengen dekat sama kamu.
Jean               : hmm..
Sulastri            : oh ya jean. Aku mau Tanya Tanya sedikit sama kamu dong.
Jean               : loe mau Tanya ap sih. Kalau gak penting gak usah deh.
Sulastri            : (terdiam)…Ya udah deh gak apa apa. Ini gak penting-penting amat kok. (kembali duduk menghadap depan).

Jean sebenarnya tidak tega melihat sulastri yang tidak punya teman untuk dia bertanya Tanya, dan bercerita. Dia pun mau untuk mendengarkan cerita dan pertanyaan sulastri.
Namun sebelum mereka bercerita bel sekolah berbunyi pertanda untuk memulai pelajaran sekolah. Tapi untuk kali ini guru matematika mereka tidak datang. Jadi saatnya anak anak untuk free les saat itu.

Jean               : hei,,, loe boleh kok Tanya apa yang loe mau Tanya dan cerita apa yang mau loe ceritakan sama gue.
Sulastri            : hah serius kamu mau? (dengan wajah yang bahagia).
Jean               : iya.
Sulastri            aku mau tanya sebenarnya anak anak yang sekolah disini harus anak anak yang orang tuanya ternama ya?
Jean               : gak tu. Semua siswa/i boleh sekolah disini, ya asal mereka memiliki uang aja untuk ngebayar uang sekolah. Kalau gak ada ya gak bisa sekolah loh. Gimana sih loe.
Sulastri            : hah, iya juga ya.
Jean               : loe kan sanggup untuk bayar uang sekolah, ya berarti loe pantas dong sekolah disini.
Sulastri            : iya iya, (dengan tertawa kecil). Jean aku mau cerita tentang bella dan teman temannya, boleh?
Jean               : emang loe mau cerita apa tentang mereka ke gue?
Sulastri            : aku mau tanya, emang mereka gimana sih kalau dikelas sebenarnya sebelum ada aku disini?
Jean               : ya mereka baik-baik aja. Cuma kalau bella dan kawan kawannya itu memang terkenal anak anak yang berprestasi, ye terutama dari kelas ini. Tapi jangan heran sifat mereka memang gitu.
Sulastri            : kamu kok gak gabung sama mereka?
Jean               : gue lebih senang sendiri!
Sulastri            : oh..
Jean               : iya. Bye the way loe kenapa pindah kesini? Loe tau dari mana sekolah ini?
Sulastri            : aku pindah sekolah kesini karena aku dapat beasiswa dari sekolah aku. Jadi kata bapak aku, dari pada aku sekolah disana mendingan aku pindah sekolah aja, lagian di sini ada paman aku.
Jean               : oh (mendatar)
Sulastri            : iya. Oh ya ngomong-ngomong tentang bella dkk tadi, kenapa mereka sebut aku kampungan ya? Emang gaya danwatak aku Nampak banget ya kampungan?
Jean               : hmmm… iya soal itu gue gak tau kenapa mereka bilang loe kmpungan, mungkin karena mereka gak biasa lihat orang kayak loe ya jadi loe dikatain kampungan deh. Awalnya sih gue juga heran dengan nama loe yg agak norak itu.
Sulastri            : hihi,, iya. Nama aku kampungan banget ya kayaknya, aku baru sadar. Soalnya kan Mojokerto itu bukan termasuk Kota.
Jean               : oke, oke. I see..

Gak terasa percakapan mereka telah berlangsung lama. Jean dan sulastri jadi dekat, sulastri menceritakan semua yang dia alami selama dia bersekolah di situ.  Terkadang dia merasa nyaman, terkadang juga dia merasa tersingkirkan dan jadi pertimbangan untuk masuk sekolah. Tapi karena sekarang dia punya teman (Jean), dia jadi enggak usah khawatir lagi. .  Jean terkadang sedih dan prihatin terhadap sulastri karena perlakuan bella terhadap sulastri.
Pagi hari pun tiba kembali, dimana siswa/i berdatanagn kesekolah lagi untuk bersekolah seperti biasanya. Begitu juga dengan Jean dan sulastri, lama makin lama Jean jadi dekat dengan sulastri, walaupun terkadang dikelas atau lagi dengan sulastri dia masih sering dingin, dan cuek.
            Hingga saat itu…

Pak atmo       : pagi anak anak..
Siswa/i            : pagi pak.
Pak atmo       : sulastri bagaimana dengan sekolah ini apa kamu betah? Apa kamu sudah mendpat banyak teman selama 3 bulan terakhir ini?
Sulastri            : saya senang dan saya sangat betah pak. Saya juga udah punya teman pak.
Pak atmo       : oke baiklah kalau begitu.
Bella               : apa apaan ini, kenapa dia bisa betah, padahal dia kan selalu gue bully. Kurang ajar dia mulai cari muka lagi. Lihat aja gue gak akan biarin loe betah gue bakalan buat loe mampus. (ucap bella dalam hatinya).
Sulastri bilang gitu karena dia ingat apa yang dikatakan oleh Jean, kalau dia mau betah dan lama sekolah disitu dia harus bisa kalahkan bella dan kawan-kawannya. Dia jangan mau kalah di bawah perintah bella.

Pelajaran kali itu dimulai pak atmo dengan menjelaskan topiknya dengan penuh wibawa. Tidak lama setelah 40 menit mereka belajar Bel sekolah pun berbunyi menandakan untuk siswa/ break. Saat break bella dkk mulai lagi untuk membully sulastri, menghinanya bahkan gak segan segan untuk mempermalukannya dengan kelas lain. Selesai bella dkk membully sulastri mereka ingin pergi kekantin tapi saat mereka hendak kekantin Jean memukul meja dengan sangat keras. Ternyata alas an dia memukul meja karena dia sudah sangat tidak tahan dengan prlakuan bella dan teman-temannya. Dia enggak tega dengan perlakuan mereka pada sulastri , mereka terlalu sok dan angkuh. Sampai-sampai mereka buat sulastri nangis karena mereka hina-hina setiap harinya. Jean murka saat itu. Bella dkk sangat heran dengan perlakuan Jean saat itu.
**skip**

Bella               : guys,, loe tadi pada lihat gak kalau sih kampong ini cari muka lagi sama pak atmo?
Beby               : iya gue lihat bel, sok banget tau.
Barbara         : hmm. Bener banget tuh. Dasar kampong loe.
Bella               : heh, loe kemarin bilang kalau kita bersaing secara sehat, tapi apa loe selalu cari muka sama guru-guru. Apa maksud loe kampong?
Sulastri            : aku gak cari muka kok didepan guru bel.
Bella               :trus kenapa loe jawab loe baik-baik aja selama disekolah ini?
Sulastri            : memang aku baik baik aja kok bel.
Bella               : dengar y aloe itu kampong, loe itu udik, loe itu gak cocok ada di sini, loe itu cocoknya ada di kampong sana gabung sama orang-orang kampong loe yg udik itu.
Sulastri            : bel kamu kok ngomong gitu sih sama aku. Kamu kok sering banget sih hina aku.
Bella               : heh dengar ya. Sebelum loe ada disini, kedaan kita semua itu baik-baik aja, tapi semenjak ad aloe disini, semuanya berubah loe tau itu. Loe itu Cuma Parasit kampong. Paham loe.
Sulastri menagis sejadi-jadinya, untuk kali ini perkataan bella sangat melukai hatinya.
Bella               : anak kampong cengeng loe. Guys kita kekantin yok…
Beby,barbar: yuk bel.
Jean               : (memukul meja dengan keras). Gila ya loe bel, dimana sih otak loe heh loe udah buat dia nangis loe belum minta maaf sama dia dan loe belum jelasin apa sebenarnya salah dia ada disekolah ini. Bel dengar dia gak ganggu loe. Loe yang cari masalah sama dia. Gue tau dan semua orang tau loe memang ank yang cerdas dan berprestasi, bahkan orang tua loe sangat berkecukupan. Tapi loe masih aja bisa hina orang lain. Gak nyangka gue loe separah itu.
Bella               : shut up! Apa urusan loe disini, heh gue gak ada urusan sama loe. Gue berurusan sama anak kampong ini.
Jean               : loe,,,looe yang diam bel. Loe yang diam, dia teman gue sekarang dan loe gak bisa seenaknya ngejek apa lagi bilang dia anak kampong. Urusan sulastri jadi urusan gue sekarang.
Beby               : eh jean loe diam aja deh, loe gak ada urusan disini.
Jean               : dan loe juga diam, karena gue lagi ngomong sama bella, bukan loe dan loe (menunjuk beby dan Barbara).
Bella               : songong loe ya je,, dasar orang aneh. Oh loe bilang loe temannya dia sekarang jangan jangan loe ketularan kampug lagi.
Jean               : loe bilang gue apa, loe bilang gue aneh. Gue emang diam selama ini, tapi bukan berarti gue diam ngelihat gerak-gerik loe buat ngebully sulastri. (mendekat kewajah bella).
Bella               : oh jadi loe nantang sama gue. (mendekat dan tiba-tiba tangan bella lansung menjambak rambut jean)

Mereka pun berantam saat itu, disaksikan banyak temannya dan, ternyata beby dan Barbara memanggil pak atmo , mereka memberitahukan kalau jean dan bella berantam dikelas.
**skip**
Ruang kerja pak Atmo
Pak atmo       :apa maksud kalian tadi?
Bella               : ini pak jean, dia yang mulai duluan.
Jean               : iya pak memang saya yang mulai duluan, tapi kan pasti ada sebabnya pak.
Bella               : loe nya aja yang terlalu lebay.
Pak atmo       : udah-udah. Jean kamu kembali saja kekelas.
Jean               : baik pak.
Pak atmo       : saya tau apa masalah kamu tadi dengan jean. Bapak tau kamu bermasalhnya sama sulastri anak baru kelas kita itukan?
Bella               : iya pak. Saya gak suka lihat dia, dia terlalu cari muka didepan guru-guru, dengan wajahnya yang sok polo situ pak.
Pak atmo       : ya ya saya mengerti, kamu pasti enggak mau ka ada saingan kamu disekolah?
Bella               : iya pak.
Pak atmo       : bapak punya solusinya. Bapaknya teman kenalan dia seorang dukun kamu datang saja kapanpun kamu mau, dia selalu menerima pasien-pasiennya.
Bella               : dukun pak?
Pak atmo       : iya ini alamatnya(sambil member secarik kertas)
Bella               : ya sudah saya permisi ya pak.
Pak atmo       : ya silahkan.

Bella sebenarnya tidak tau apa tujuan pak atmo memberi tau dia tentang dukun itu dan menyuruhnya untuk kedukun. Tapi biar bagaimana pun bella harus pergi kesana karena dia ingin sekali untuk membuat sulastri menjadi tidak betah disekolah itu.
**skip**
Rumah Dukun
Pak dukun     : ini nak, saya punya obat yang dapat membunuh orang secara perlahan. Saya sudah tau tujuan kamu apa kesini. Kamu dapat memberikan ini untuk teman kamu yang kamu benci itu.
Bella               : oke pak oke. Saya akan berikan.
Pak dukun     : tapi sebelumnya ada hal yang harus kamu lakukan selama kamu memberikan obat itu padanya.
Bella               : apa itu pak dukun?
Pak dukun     : kamu harus menaruh obat ini didalam makanannya, dan kamu harus pura-pura baik padanya agar dia tidak curiga.
Bella               : itu bukan masalah pak. Saya akan melakukannya. Klau gitu saya permisi pulang pak. Terima kasih atas oabtnya. Ini uangnya.

Pagi harinya bella mulai untuk melakukan misinya memberi makanan kepada sulastri dan tidak lupa untuk menaburi obat yang diberikan dukun itu padanya. Begitulah setiap harinya bella bersikap baik pada sulastri, Jean yang teman dekatnya sulastri sekarang sangat heran dengan perubahan sikap bella, tapi dia juga senang karena sudah tidak ada keributan lagi antara sulastri dan bella. Jean dn sulastri melewatinya tanpa ada rasa curiga sedikit pun.
Hingga suatu saat bella dan sulastri berbincang-bincang sangat akrab di taman sekolah, mereka sudah seperti teman yang sangat dekat bahkan bisa dibilang akrab. Sampai-sampai beby dan berbara heran melihat sikap bella. Hingga suatu saat bella merasa sayang kepada sulastri sebagi teman, dan dia mengajak kedua temannya untuk kembali lagi kedukun meminta obat penawar racun obat mematikan itu. Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada sulastri, apa lagi untuk membunuhnya.

Bella               : guys sepulang sekolah ini pokoknya kita harus kembali lagi ke dukun itu, gue gak mau terjadi sesuatu yang buruk pada sulasrti.
Beby               : loe kok berubah sih belakangan ini bel, heran deh gue.
Barbara         : bener tuh bel, loe jadi sering sama sih anak kampong itu sekarang.
Bella               : diam! Dia bukan anak kampong!
…..
Bella               : eh,eh maaf. Gue gak bermaksud bentak loe Barbara. Tapi please temenin gue nanti kedukun itu.
Beby               : ok. Kita temenin loe.

Skip**
 Bella              : pak dukun, pak dukun… (sahut bella keras)
Beby               : shhttt,, loe rebut deh bell.
Bella               : pak dukun,,, saya datang ini, bella.
Pak dukun     : yaya,masuk !
Bella               : pak dukun saya ingin minta obat penawar racun itu, saya gak ingin sulastri teman saya itu meninggal pak. Saya gak tega, ternyata dia anak yang baik, saya aja yang terlalu posesif sma dia pak. Pak saya mohon.
Pak dukun     : oke oke sebaiknya kamu tenang dulu.
Bella               : iya pak.
Pak dukun     :hmm begini bella, sebenarnya obat yang kamu pegang itu bukan lah obat yang bisa membuat orang meninggal, tatapi obat yang kamu pegang selama ini hanyalah vitamin yang saya berikan, saya melakukan itu agar kamu dan teman kamu itu tidak saling bertengkar lagi. Saya bersyukur kalau kamu sudah tau mana yang baik sekarang.
Bella               : apa?? Bapak lagi tidak sedang bercandakan?
Pak dukun     : tidak nak, saya tidak bohong.
Bella               : baiklah pak. Terima kasih. Kalau begitu kami permisi pulang pak dukun.
Pak dukun     : iya.

Bella sangat lega mendengar perkataan dukun itu,dia senang kalau sulastri tidak akan meninggal. Dia sudah sangat sayang sama sulastri sama seperti dia sayang beby dan Barbara.
**skip**
Sekolah..
Bella               : sulastri maafin aku ya atas semua tindakan jahat gue sama loe selama loe sekolah disini. Gue tau gue yang salah, gue ngelakuin itu bukan karena apa apa kok. Gue Cuma…
Sulastri            : kamu Cuma gak ingin ada saingan aja kan bel. Aku ngerti itu kok, aku tau gimana perasaan kamu. Kamu Cuma gak ingin prestasi kamu disekolah ini menurun karena ada aku. Aku tau semua itu dari Jean.
Oh ya dan satu lagi, seharusnya kalau kamu mau prestasi kamu meningkat kamu harus mau bersaing secara sehat dan bukan dengan kekerasan.
Bella               :oke oke, gue ngerti kok. Loe maafin gue kan ?
Sulastri            : aku udah maafin kamu kok bel, menurut aku itu wajar.
Bella               : makasih ya lastri, loe memang baik. Hei kalian berdua kalian juga minta maaf sama sulastri. Cepat sekarang ( sambil mengulurkan kedua tangan beby dan Barbara.)
Barbara         : gue minta maaf ya lastri, gue udah kelewatan sama loe selama ini. Gue harap itu gak usah diingat-ingat lagi ya.
Beby               : gue juga. Maafin gue lastri.(dengan nada datar).
Sulastri            : aku maafin kalian kok. Kalian juga minta maaf sama jean sekaligus bilang maksih sama dia karena dia udah kasih tau aku tentang kalian dan aku bisa memahami kalian.
Bella               : thanks ya je,, atas kejadian kemarin gue jadi sadar sekarang, gue juga minta maaf udah ngejambak loe.
Beby               : maaf udah ngebentak loe kemarin.
Barbara         : gue juga ya.
Jean               : gue senang loe semua berubah, gue harap ini permanen.
Bella, Barbara Beby : pasti!

Keadaan belajar mengajar di kelas mulai kejadian itu menjadi sangat tenang dan aman dari keributan lagi. Tidak ada kata kata kampungan yang keluar lagi dari mulut bella dan teman-temannya. Mereka semua sekarang berteman baik, bahkan dalam pelajaran pun mereka saling bekerja sama.
Hingga suatu saat…
Pak atmo       ; pagi anak-anak…
Siswa/i            : pagi pak..
Pak atmo       : sebelum kita lanjutkan pelajarannya bapak ingin bertanya. Tumben kelas ini aman, sejak kapan dan ada apa?
Barbara         : sejak bella dan sulastri berteman pak.(sahut Barbara dari bangkunya)
Bella               : shh.. apaan sih loe. Gak lucu tau.
Barbara         : haha,,,kenyataan kan. Apa loe malu punya teman kayak sulastri.
Bella               : gak, gue sama sekali gak malu. Yakan sulastri(merangkul sulastri, yang diikuti sahutan murid lainnya)
Pak atmo       :haha,,, gak sia sia saya menyamar jadi dukun. Semuanya berjalan baik dan mulus-mulus.( ucap pak atmo keceplosan didepan kelas)

Akhirnya semua siswi berteriak menyahut perkataan pak atmo tadi, mereka tidak percaya kalau ini semua akal akalannya pak atmo. Tapi bella senang karena ini bisa membuatnya tau apa arti pentingnya pertemanan, dan arti pentingnya menghargai seseorang itu, bukan Cuma hanya orang kaya, tapi orang bawah juga harus dihargai.
Nah oleh karena itu teman-teman, dari kesimpulan drama kami ini kami menyampaikan pesan didalamnya :1. Kalau mau berprestasi harus bergiat belajar dan bersainglah secara sehat
2. hargailah setiap manusia baik itu yang miskin sekalipun, maupun yang kaya. Karena ketahuilah kita semua sama dihadapan Yang Maha Kuasa.

SEKIAN