Jumat, 04 September 2015

Kita Bersahabat


Aku memperhatikan dia lebih dari kau memperhatikannya, aku menyayangi dia lebih dari yang kau tau, dan aku mencintai dia lebih-lebih didalam hatiku.
Sebagai seorang manusia biasa aku belum begitu mampu untuk mengenal diriku lebih jelas, belum ku tau hingga sekarang apa batas kemampuan diriku. Aku menyayangimu sebagai seorang sahabat terbaik yang kumiliki, bahkan lebih dari seorang sahabat, kau adalah keluarga kedua yang aku miliki hingga saat ini, yang mengerti bagaimana aku. Tapi dibalik itu semua aku sendiri tak begitu mengenal diriku bagaimana sebenarnya, tak bermaksud menghianatimu sahabat sedikit pun tak terlintas dan tak kurencanakan. Tapi apa yang bisa kuperbuat, aku menyayangi kekasihmu layaknya dia kuperlakukan sebagai kekasihku juga, tak ada maksudku untuk mengingini dia untuk ku, aku tak akan pernah menyakitimu sesaat ketika aku ingin menyakitimu aku akan teringat visi dan misi kita sebagai sahabat, aku mengingat janji-janji yang pernah kita buat untuk saling jujur dan tidak akan menyakiti satu sama lain yang olehnya seharusnya kita akan menceritakan apapun yang terjadi pada masing-masing kita untuk dirundingkan dan dicari jalan keluarnya. Tetapi itulah yang menjadi masalahnya, kau sahabatku, jika aku menceritakan apa yang sebenarnya terjadi aku akan melanggar dua janji itu sekaligus dan aku akan amat sangat menyakiti perasaanmu, aku akan mencari jalan bagaimana untuk aku menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi padaku, yaitu dengan bahasa tubuh yang kau mau. Yang perlahan aku menampakkan bagaimana aku sangat menyukai kekasihmu dan perlahan pula aku menampakkan bagaimana aku menjauh dan perlahan aku melupaknnya. Tidak, tidak! Aku tidak akan mencoba melupakannya, tapi aku akan mencoba tak memalingkan pikiran ku padanya, dan berfokus pada mu sahabatku, visi misi dan janji yang kita punya. Aku memang menyanyangi kekasihmu, tapi itu tak lebih dari rasa sayang dan bahagianya aku memiliki sahabat sepertimu yang ingin aku miliki hingga akhir, untuk lebih meyakini bahwa aku mempunyai orang yang sangat baik untukku, bahwa aku memiliki orang yang hebat didalam hidupku, yaitu kau sahabat, kau adalah orang terhebat dan keluarga kedua buatku. Mana mungkin aku akan melakukan hal yang salah untuk yang kedua kalinya, aku bodoh bila melakukannya. Terima kasih telah menerimaku sebagai sahabatmu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar