Aku memperhatikan dia lebih dari kau memperhatikannya,
aku menyayangi dia lebih dari yang kau tau, dan aku mencintai dia lebih-lebih
didalam hatiku.
Sebagai seorang manusia biasa aku belum begitu mampu
untuk mengenal diriku lebih jelas, belum ku tau hingga sekarang apa batas
kemampuan diriku. Aku menyayangimu sebagai seorang sahabat terbaik yang
kumiliki, bahkan lebih dari seorang sahabat, kau adalah keluarga kedua yang aku
miliki hingga saat ini, yang mengerti bagaimana aku. Tapi dibalik itu semua aku
sendiri tak begitu mengenal diriku bagaimana sebenarnya, tak bermaksud
menghianatimu sahabat sedikit pun tak terlintas dan tak kurencanakan. Tapi apa
yang bisa kuperbuat, aku menyayangi kekasihmu layaknya dia kuperlakukan sebagai
kekasihku juga, tak ada maksudku untuk mengingini dia untuk ku, aku tak akan
pernah menyakitimu sesaat ketika aku ingin menyakitimu aku akan teringat visi
dan misi kita sebagai sahabat, aku mengingat janji-janji yang pernah kita buat
untuk saling jujur dan tidak akan menyakiti satu sama lain yang olehnya
seharusnya kita akan menceritakan apapun yang terjadi pada masing-masing kita
untuk dirundingkan dan dicari jalan keluarnya. Tetapi itulah yang menjadi
masalahnya, kau sahabatku, jika aku menceritakan apa yang sebenarnya terjadi
aku akan melanggar dua janji itu sekaligus dan aku akan amat sangat menyakiti
perasaanmu, aku akan mencari jalan bagaimana untuk aku menyampaikan apa yang
sebenarnya terjadi padaku, yaitu dengan bahasa tubuh yang kau mau. Yang
perlahan aku menampakkan bagaimana aku sangat menyukai kekasihmu dan perlahan
pula aku menampakkan bagaimana aku menjauh dan perlahan aku melupaknnya. Tidak,
tidak! Aku tidak akan mencoba melupakannya, tapi aku akan mencoba tak
memalingkan pikiran ku padanya, dan berfokus pada mu sahabatku, visi misi dan
janji yang kita punya. Aku memang menyanyangi kekasihmu, tapi itu tak lebih
dari rasa sayang dan bahagianya aku memiliki sahabat sepertimu yang ingin aku
miliki hingga akhir, untuk lebih meyakini bahwa aku mempunyai orang yang sangat
baik untukku, bahwa aku memiliki orang yang hebat didalam hidupku, yaitu kau
sahabat, kau adalah orang terhebat dan keluarga kedua buatku. Mana mungkin aku
akan melakukan hal yang salah untuk yang kedua kalinya, aku bodoh bila
melakukannya. Terima kasih telah menerimaku sebagai sahabatmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar