Kita memiliki banyak perbedaan dan sangat minim
persamaan. Perbedaan yang mencolok dari kita berdua adalah jarak umur yang
sangat jauh, memang itu bukan menjadi alasan utama untuk ku, tetapi itu menjadi
alasan yang pertama yang nyata terlihat untuk kedua orang tuaku mengingat aku
masih duduk dibangku sekolah menengah atas(SMA). Awal aku melihatmu kau bukan
orang yang menurutku romantis dan serius, mengingat pakaian yang kau kenakan
disaat aku pertama kali melihatmu. Begitu bodoh dan sama sekali tidak menarik.
Itulah yang ada dipikiranku, dan aku tidak tau menahu apa
yang ada dipikiranmu tentang bagaimana kau pertama kali melihatku sebagai
seorang wanita, terlebih lagi seorang anak ABG SMA. Walau begitu Aku menyukai
saat-saat pertama kali melihatmu, menurutku kau seorang yang kukuh dan tegas,
kau tidak takut dengan tantangan.
Aku bahagia karena waktu mempertemukan kita kembali di
satu kesempatan, aku masih menghapal jelas wajahmu dimemoriku karena aku
sebenarnya menunggu-nunggu saat itu, saat kapan dan dimana kita dipertemukan
kembali. Ternyata kau adalah seorang yang pekerja keras, kau memang bukan anak
kuliahan atau apalah itu namanya. Pertemuan kedua ini memakan waktu yang lebih
lama untuk melihatmu, kita satu organisasi dan kita satu “halaman”, kau
ternyata senior yang diberi tugas untuk mengajari kami tentang alam. Selama
sepekan kita bersama belajar tentang alam, kau hebat kau berani dan kau kuat,
aku menyukaimu!!
Aku melakukan banyak hal dialam bersamamu, disampingmu.
Aku bahagia dengan semua yang kau lakukan untuk kami para junior terutama
untukku, kita pun mulai dekat dan akrab masih sebatas teman cerita, teman
curhat, teman tertawa, teman menangis, dan hingga membuat kita sebagai kedua
orang teman ini menjadi lebih mengenal karakter satu sama lain, yang pada
akhirnya berujung pada kejujuran hati masing-masing.
18 tahun umurku dan 25 tahun umurmu, perbedaan umur yang
cukup jauh menurutku. Bersamamu aku bahagia, kita selalu adventure bersama
dialam. Hampir setahun kita menjalani hubungan ini, dan pun aku menyelesaikan
SMA-ku. Sebelum aku menyelesaikan sekolah ku di SMA kau datang kerumahku
bertemu dengan kedua orang tuaku, ntah apa yang kalian perbincangkan diruang
tamu aku tak tau dan sama sekali tak mendengarnya dari dalam kamar. Tetapi
mulai saat itu kau tak pernah tampak lagi dihadapanku, tak ada keberanianku
untuk menanyakan kepada kedua orang tuaku tentang apa yang kalian
perbincangkan, aku hanya mencoba berpikiran positif. Dua bulan kau tak ada
kabar sama sekali, bahkan di social media kau tak pernah muncul dan aku pun sama
sekali tak bisa melihatmu dimanapun. Kelulusan yang kudapatpun hasilnya bukan
hasil yang kuinginkan, ntah mengapa aku sangat-sangat tidak focus selama kau
jauh dariku, terlebih lagi tak ada kabar darimu yang kudengar.
Setahun berlalu, setelah aku sampai pada titik
kepenatanku mencarimu, kita dipertemukan kembali. Tetapi pertemuan ini bukan
dalam proses pencarianku selama ini. kau yang datang padaku kembali membawa
cinta itu, kau benar-benar telah hadir kembali keduniaku, kau ada dihadapanku!
Kau menceritakan semua apa yang sebenarnya terjadi selama setahun lebih ini kau
menghilang, orang tuaku bukan memberikan misi untukmu tetapi mereka ingin anak
perempuan satu-satunya mereka mendapatkan yang nantinya akan menjadi selamanya
untuk laki-laki yang benar-benar percaya pada dirinya dia mampu dan dia PANTAS,
yang mampu datang kembali dan menemui kedua orang tuaku dengan janjinya. Dari
semua yang kau ceritakan padaku, satu kalimat yang membuatku benar yakin nyaman
berada disisimu, yaitu bahwa “aku bukan menghilang selama ini, aku menjagamu
selama ini berada dekat disisiku, menjagamu,menjagamu, dan menjagamu untuk
meyakinkan kepada diriku sendiri kalau aku benar-benar pantas untukmu, dan kau
juga pantas menjadi sosok seorang perempuan untuk melengkapi hidupku hingga
saatnya nanti, melihat ketulusan dan kepercayaanmu kepadamu bahwa aku akan
kembali lagi untukmu, itulah yang Tuhan bisikkan kepadaku untuk harus dan benar
memilihmu.”